BANJARMASIN, MK- Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 08 Embarkasi Banjarmasin, mulai mengantisipasi pergerakan 21 ribu jamaah Indonesia. Mereka berasal dari tujuh maktab (pemondokan) yang tinggal di Mina Jadid untuk mencegah terulangnya peristiwa Armina tahun lalu.
Petugas TPIHI Kloter 08 Embarkasi Banjarmasin HM Yahya Yusuf mengingatkan, Jamaah Calon Haji (JCH) kloter 08 asal Embarkasi Banjarmasin penting mematuhi ketentuan yang diberikan petugas maktab untuk memelihara keselamatan.
Menurut H Yahya seperti dikutip dari kalsel.kemenag.go.id, Selasa (30/8), menjaga kesalamatan ibadah haji dalam rangkaian Arafah dan Mina (Armina) sangat penting diperhatikan, agar tidak berbenturan dengan jadwal JCH dari negara lain, khususnya orang Afrika.
“Mudah-mudahan dengan mematuhi atauran Maktab, tragedi Mina tahun 2015 sebagai bencana kemanusiaan di tengah gempita spiritual dalam rangkaian pelaksanaan haji, tidak terulang lagi,” ujar Yahya dihadapan 300 JCH kloter 08 di Safwat Albait 103 Mahbas Jin.
Menurut dia, tragedi Mina tahun lalu terjadi akibat desak-desakan massal yang melibatkan korban dari berbagai negara karena adanya unsur kelalaian dari kelompok yang tidak disiplin, dan tidak memiliki pemahaman terhadap hal yang membahayakan keselamatan.
Salah seorang JCH asal Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan M Razianor mengakui penting mematuhi aturan yang telah ditetapkan dalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji.
“Jadi, kita selain harus patuh aturan Maktab, juga patuh aturan haji keseluruhan. Dengan bekitu, semoga kita menjadi haji yang mabrur,” katanya.
Di kesempatan itu, juga diberikan pencerahan dan motivasi oleh KH Muhammad Riduan Baseri (Guru Kapuh) sebagai Tim Petugas Haji Daerah (TPHD) kepada seluruh JCH yang terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Di bagian lain, menjelang puncak haji, sejumlah persiapan telah dilakukan otoritas Saudi. Seperti, pasukan keamanan haji Arab Saudi mencegah penggunaan motor atau mobil golf untuk membawa jamaah haji saat melempar jumrah pada 10 Dzulhijah dan tiga hari tasyrik.
Kota Mina juga telah berbenah untuk menyambut jamaah haji. Para jamaah akan tinggal di ‘kota tenda’ selama lima hari. Pihak pertahanan sipil, pasukan keamanan, lembaga tawafa, perusahaan haji, dan seluruh pihak terkait telah menuntaskan seluruh persiapan di Mina dan Arafah untuk menyambut jamaah.
Tak cuma otoritas Saudi, hal serupa juga dilakukan Pemerintah Indonesia. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil mengatakan, pemerintah RI akan menyiapkan genset di Klinik Kesehatan Haji Arafah untuk mengantisipasi pemadaman listrik saat wukuf di Arafah.
“Atas dasar evaluasi tahun lalu ketika terjadi pemadaman listrik di Arafah, tahun ini kita antisipasi dengan menyediakan genset, khususnya untuk memasok listrik di balai kesehatan haji kita,” ujar Abdul Djamil dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, genset sangat diperlukan untuk mesin-mesin pendingin yang berguna bagi perawatan pasien, khususnya pasien yang terkena serangan panas dan pasien yang membutuhkan perawatan dalam ruangan yang dingin.
Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menambahkan, untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah haji Indonesia saat menjalani wukuf di Arafah, pada tahun ini tenda-tenda jamaah haji akan dilengkapi water fan atau kipas angin yang bisa mengeluarkan air. Direncanakan, kata dia, pada tenda-tenda jamaah haji Indonesia dalam setiap maktab akan dipasang sekitar 101 water fan.
Hal ini diharapkan akan dapat memberikan rasa nyaman kepada jamaah, mengingat cuaca di Arab Saudi yang saat ini sangat panas.
“Jamaah haji Indonesia juga akan mendapatkan air minum 3 x 330 ml (botol) yang akan diberikan pada saat kedatangan di Arafah,” katanya.
Terkait pergerakan jamaah di Arafah, Arsyad mengatakan, tim transportasi Daker Makkah dan bidang transportasi muasasah pihak swasta yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji telah melakukan serangkaian pertemuan guna menyiapkan rencana pemberangkatan dari pemondokan menuju Arafah, lalu Muzdalifah, Mina, dan kembali ke pemondokan.
“Mereka sudah merencanakan, bahkan sampai pada rencana mana yang akan diberangkatkan terlebih dahulu dan mana yang diakhirkan,” ujarnya.(fahriza/antara/rol)
TIPS HADAPI ARMINA:
> Jangan banyak makan
> Minum secukupnya karena antrean kamar mandi 10-15 orang
> Hindari tempat terbuka
> Antisipasi panas, guyur kepala dengan air
> Istirahat cukup
> Patuhi aturan maktab saat prosesi lempat jumrah
> Badal hajikan jamaah lansia karena jauhnya jarak
> Minum vitamin untuk meningkatkan stamina
> Ibadah di tempat terdekat
Sumber: Kesehatan Daker Makkah