Pertanian jadi Andalan Investasi Tala
PELAIHARI, MK- Kabupaten Tanah Laut merupakan kabupaten yang punya banyak potensi investasi. Kalau boleh ditulis, kabupaten yang dipimpin Bambang Alamsyah ini cukup melimpah. Salah satunya dari sisi pertambangan. Yang lebih jadi andalan investasi bidang pertanian.
“Kami di Tanah Laut pun tengah mengebut pembangunan rumah sakit baru tipe B di Sarang Halang sebagai sarana pendukung investasi. Juga kelanjutan penyelesaian pelabuhan Swarangan di Kecamatan Jorong itu,” ujar Bupati Tanah Laut itu seperti disitat dari infotanahlaut.com.
Bambang mengatakan, program pembangunan pendukung investasi itu tak sekadar mimpi. Dalam jangka waktu 10 atau 50 tahun menjadikan Tanah Laut sebagai kawasan strategis nasional, yang membawa kepentingan Tanah Laut maupun nasional.
Mengenai investasi andalan, pembangunan infrastruktur pertanian menjadi prioritas utama Pemkab Tanah Laut.Infrastruktur pertanian yang dibangun 2010 silam, di antaranya pembangunan jalan usaha tani (JUT) yang tersebar di beberapa kecamatan sepanjang 19.079 meter, pembangunan jalan produksi pangan sepanjang 3.672 meter, dan jalan produksi perkebunan 5.310 meter.
Selain pertanian, potensi investasi lain adalah perkebunan. 2010 silam, komoditas utama yakni kelapa sawit dan karet mengalami perkembangan sangat signifikan. Pada 2009 saja, tanaman kelapa sawit mencapai luas 80.084 ha dan produksi 71.148 ton. Sedangkan pencapaian luas tanam hingga September 2010 sebesar 91.023 ha dengan produksi sebanyak 45.205 ton.
Sementara komoditas tanaman karet pada 2009 luas tanam mencapai 15.374 ha dengan produksi 11.626 ton. Tahun 2010 terjadi kenaikan luas tanam menjadi 18.126 ha dan produksi hingga september 2010 sebesar 9.656 ton. Peningkatan luas tanam karet tersebut terjadi karena meningkatnya animo masyarakat yang begitu tinggi seiring terbukanya peluang pasar domestik maupun international yang sangat profitable, berdirinya pabrik sarung tangan di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang Ulang yang menjadi magnet luar biasa untuk mengembangkan budi daya karet.
Potensi lain yang cukup prospektif yakni tanaman nilam. Komoditas ini cukup prospektif dikembangkan, mengingat harga pasar minyak asiri dari tanaman nilam relatif bagus, yakni sekitar Rp. 500.000/liter.
So, peluang investasi di Tanah Laut meliputi pabrik minyak kelapa sawit, pabrik pengolahan karet, dan pabrik pengolahan tanaman perkebunan lainnya.(didin)