Wahai Pengusaha Lokal Kompaklah

CERAMAH: Ustad Ahmad Mubarak saat menyampaikan tausyiah di peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Hipmi Banjarmasin.

BANJARMASIN, MK- Tantangan dunia usaha kini dinilai masih cukup berat. Ke depan, bahkan diprediksi akan lebih lagi. Fenomena ini akibat belum membaiknya kondisi ekonomi Indonesia.

Hal itu diungkapkan Ali Hasni, Ketua Dewan Pembina Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kota Banjarmasin, pada kesempatan pengajian bisnis, sekaligus peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, belum lama ini di sekretariat Hipmi Kota Banjarmasin di Komplek The Hayati Residence Banjarmasin.

2017 nanti saja, ujar dia, tantangan dunia usaha masih cukup berat. Kondisi ekonomi belum membaik. “Agar tak kalah persaingan dibanding pengusaha luar, tentu pengusaha lokal haruslah kompak,” tegas Owner Tanah Kapling Mah Sajajar Group itu.

Kompak diartikan Ali Hasni dalam hal saling berbagi ilmu bisnis, jaringan, dan teknologi. Saling berbagai informasi dan pengetahuan ini agar usaha yang dirintis masing-masing pengusaha lokal dapat sama-sama berkembang.

“Tidak zamannya lagi para pengusaha lokal kita bersaing. Sebab kompetitor sesungguhnya ialah pengusaha luar yang memiliki produk dan jasa yang jauh lebih efisien. Nah, mereka inilah yang harus kita hadapi bersama,” bebernya.

Di Hipmi Banjarmasin sendiri mereka memiliki cara khusus agar para pengusaha lokal yang tergabung sebagai anggota bisa senantiasa kompak. Salah satunya dengan menggelar kegiatan pengajian bisnis.

Dalam pengajian bisnis itu, selain diajarkan cara-cara berbisnis ala pengusaha muslim, juga diajarkan pentingnya perilaku berbagi pada mereka yang membutuhkan.

“Mendatangkan omset usaha itu caranya bukan saja dengan memberikan pelayanan ataupun produk terbaik pada pelanggan. Bisa juga dengan cara lainnya, salah satunya berbagi dengan sesama. Nah dalam pengajian bisnis ini kita bahas terkait hal itu,” tambahnya.

Pengajian bisnis, menurut Ali Hasni, merupakan rutinitas bulanan yang dananya dihimpun dari para anggota Hipmi secara bergantian. “Temanya macam-macam. Yang jelas lebih ditekankan bagaimana menjadi pengusaha muslim sesungguhnya,” ujar dia.(arief)

Leave a Reply

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *