Hendra Tak Henti Mengucap Syukur

Korban Speedboat Lost Contact Sudah Sampai Kotabaru

Semua Selamat, Dijemput di Pulau Lari-Larian

SAAT DI KAL KALAMBAU: Juru mudi speedboat Tiga Putri, Abdurrahman atau akrab disapa Ambung (paling kiri) bersama lima penumpang lainnya Hendra, Fahdi, Endi Setiawan, H Alan, dan Alvian yang sempat hilang saat masih dalam Kapal TNI AL, KAL Kalambau usai dievakuasi dari kapal nelayan KM Cahaya Tanete 02 yang menyelamatkan dan menemukan pertama kali. Tadi malam, semuanya sudah sampai di Kotabaru.

LIMA penumpang dan satu juru mudi speedboat Tiga Putri yang lost contact atau hilang sejak 31 Desember 2016, positif telah ditemukan dalam keadaan selamat. Tadi malam sekitar pukul 20.30 Wita, keenam orang tersebut bahkan sudah sampai ke Pelabuhan Kotabaru. Mereka yang sebelumnya diselamatkan oleh kapal nelayan KM Cahaya Tanete 02, dijemput di kawasan Pulau Lari-Larian dan dibawa ke Pelabuhan Kotabaru oleh Kapal TNI AL KAL Kelambau.

Pekik shalawat menyambut kedatangan enam korban tersebut di pelabuhan Kotabaru tadi malam. Semuanya tampak sehat wal afiat, meski terlihat begitu kelelahan. Semuanya pun tampak haru diiringi syukur yang tiada terkira, serta jabat tangan dan peluk erat dari keluarga yang sudah lama menanti. Hendra salah satu korban, bahkan sujud syukur ketika pertama kali menginjakan daratan setelah turun dari kapal. “Alhamdulillah…Alhamdulillah,” ucapnya sembari mengusapkan dua tapak tangan ke wajah.

Kepala Kantor SAR Banjarmasin Abram B Kolimon, memastikan bahwa rombongan yang dibawa KAL Kelambau tadi malam adalah benar rombongan yang selama beberapa hari terakhir dicari. Abram pun kemudian memastikan bahwa informasi yang diterima sebelumnya juga benar dan fixed 100%. “Semua sudah sampai di sini (Pelabuhan Kotabaru). Kalau sudah seperti ini, baru kita berani memastikan bahwa speedboat Tiga Putri yang lost contact atau hilang sejak 31 Desember 2016 benar-benar telah ditemukan, dan semua penumpang beserta juru mudinya dalam keadaan selamat sebagaimana diinformasikan sebelumnya,” ungkap Kepala Kantor SAR Banjarmasin Abram B Kolimon kepada wartawan Media Kalimantan, tadi malam.

Sementara itu, Kasat Polair Polres Kotabaru, AKP Toni Hartono menjelaskan, setelah ditemukan dan diselamatkan KM Cahaya Tanete 02 di sekitar 29 Mil sebelah timur Pulau Lari-Larian pada Selasa (3/1) sore, keenam orang korban sempat dibawa KM Cahaya Tanete 02 ke Kabupaten Majene Sulawesi Barat. Sebab kapal nelayan dari Batulicin itu memang harus menuju Majene sebagaimana rute pelayaran mereka.

Meski sempat kesulitan dalam hal komunikasi, Kapal milik TNI AL yakni KAL Kelambau akhirnya berhasil mengontak KM Cahaya Tanete 02 pada Selasa malam. Dari kontak tersebut, disepakati bahwa KAL Kelambau akan menjemput keenam korban di sekitar Pulau Lari-Larian pada Rabu (4/1).

“KAL Kelambau sejak beberapa hari lalu memang ikut melakukan proses pencarian evakuasi korban. Berdasarkan hasil komunikasi, maka Rabu (4/1) pagi sekitar pukul 07.00 Wita, KAL Kelambau langsung menuju Pulau Lari-Larian. Namun, kondisi sempat kurang bersahabat. Ketinggian ombak mencapai 3-4 Meter, sehingga KAL Kelambau hanya dapat melaju dengan kecepatan kurang lebih 6,8 Knot,” terang Kasat Polair Polres Kotabaru, AKP Toni Hartono.

Selanjutnya disampaikan Toni, sekitar pukul 14.30 Wita KAL Kelambau sudah berada di 23 Mil arah pulau Lari-Larian dari Kotabaru. Dan langsung bertemu dengan KM Cahaya Tanete 02 untuk memindahkan keenam korban. Tanpa buang waktu, KAL Kelambau pun kembali ke Kotabaru hingga akhirnya tiba sekitar pukul 20.30 Wita tadi malam di Pelabuhan PPI yang berada di Desa Sungai Taib Kotabaru.

“Kapal merapat ke Pelabuhan PPI karena tidak memungkinkan untuk merapat di Pelabuhan Panjang,” sebut Toni.

Sekadar informasi, perjalanan yang ditempuh dengan waktu normal dari Pulau Lari-Larian menggunakan speedboat akan memakan waktu kurang lebih sekitar 4-5 jam. Namun, dengan kondisi cuaca kurang bersahabat seperti yang disebutkan, perjalanan menuju Kotabaru dari pulau Lari-Larian memakan waktu sekitar 6 jam lebih.(fauzi)

Sehari, Hanya Minum Satu Tutup Botol Air Mineral

Kronologi Penemuan & Penyelamatan

Leave a Reply