Jatah Guru Garis Depan 2017 Ditambah

SEMANGAT: Murid SDN Kiram Kecil, Kecamatan Karang Intan yang tetap bersemangat menuntut ilmu di tengah berbagai keterbatasan.

MARTAPURA, MK – Memiliki banyak sekolah di wilayah terpencil, Pemkab Banjar mendapat jatah kuota tambahan Guru Garis Depan (GGD) pada 2017.

Tambahan kuota GGD pada tahun ini, menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gusti Ruspan Noor, menjadi sebanyak 117 orang dari yang sebelumnya 40 orang pada tahun 2016.

“Tahun 2016 hanya Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai Utara (HSU) yang mendapat jatah Guru Garis Dapan. 40 orang di Kabupaten Banjar dan 8 orang untuk HSU. Alhamdulliah tahun 2017 jumlah GGD untuk Kabupaten Banjar ditambah,” katanya, Rabu (4/1).

Menurutnya, GGD yang sistem penerimaannya dilakukan langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan betujuan untuk mengatasi kekurangan guru di sekolah-sekolah wilayah terpencil.

Di Kabupaten Banjar, 40 GGD yang direkrut Kemendikbud pada 2016 ditempatkan di 26 SD terpencil di beberapa kecamatan. Di antaranya Kecamatan Paramasan, Sungai Pinang, Aluh-aluh, dan Aranio. Terbanyak, penempatan GGD ada di Kecamatan Paramasan yakni 19 guru yang ditempatkan di 9 SD.

Sebelumnya, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Sumarna Surapranata mengatakan, dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T), pemerintah kembali menyediakan 6.930 kuota calon pegawai negeri sipil (CPNS) bagi guru untuk ditempatkan menjadi GGD.

Pranata menyebutkan, awalnya Kemdikbud mengusulkan formasi sebanyak 7.000 kuota. Namun formasi disepakati hanya 6.930 dan yang lolos seleksi sebanyak 6.296 orang. Para guru tersebut akan ditempatkan di 93 kabupaten di seluruh Indonesia sebagai PNS untuk tahun ini. Namun, karena tidak ada anggaran pengangkatan CPNS 2016, maka, Surat Keputusan(SK) penempatan mereka ditunda sampai I Januari 2017.

“Kebijakan Kemdikbud ini sesuai dengan nawa cita untuk membangun daerah pinggiran. Mereka lolos CPNS tahun ini karena tidak ada kuota untuk PNS maka akan diberangkatkan pada Januari 2017 ke 93 kabupaten,” kata Pranata.

Dijelaskan, para guru yang lolos seleksi GGD merupakan putra putri terbaik bangsa yang mau mengabdi di daerah pedalaman. Pada umumnya, mereka adalah alumni Serjana Mengajar untuk daerah 3T (SM-3T). Sebab berdasarkan berbagai pertimbangan mereka telah teruji mengajar di daerah pedalaman.

Harapannya, para CPNS GGD itu meneruskan sukses pengiriman GGD periode 2015. Mereka memiliki prestasi yang bagus. Pasalnya, di sekolah penempatan, mereka menjadi pionir dan panutan guru lainnya.

Syarat mengikuti Program GGD di antaranya harus lulusan dari LPTK (lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan), mengikuti program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (SM3T), pengabdian selama 1 tahun di daerah 3T atau pedalaman Indonesia, mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pasca SM3T yang berasrama selama 1 tahun, Lulus Tes Ujian Tulis LPTK (UTL) dan Ujian Tulis Nasional (UTN) untuk mendapatkan Serfifikat Pendidik, serta mengikuti tes CPNS formasi Khusus SM3T, Jika lulus maka langsung dinobatkan Sebagai Guru Garis Depan.(rudiyanto/brs)

Leave a Reply