Tak Perlu Takut Premi dan Klaim Bebelit
BANJARBARU, MK - Berbicara tentang asuransi, asumsi khalayak tentu mengacu pada dua hal. Premi dan klaimnya. Utamanya klaim asuransi yang cukup berbelit-belit dan perlu waktu lama, acapkali membuat orang minder dan berpikir dua tiga kali untuk bergabung. Tak terkecuali dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang menyasar pangsa para petani.
Namun kenyataannya menurut Kepala Unit Teknik Asuransi Jasindo, Herry, petani tak pelu gusar dengan proses klaim jika gagal panen. Sebab prosedur klaim AUTP tak berbelit.
Disebutkannya, jika terjadi gagal panen petani cukup melaporkan ke ketua atau pengurus kelompok tani. Dari kelompok tani, informasi gagal panen akan diteruskan ke petugas penyuluh lapangan yang akan melaporkannya ke pihak dinas terkait di tingkat kabupaten/kota.
Dari dinas di tingkat kabupaten/kota, lanjutnya yang akan melapor ke pihak Asuransi Jasindo. “Bermodal laporan dari pihak dinas di tingakt kabupaten/kota, Jasindo akan melakukan survey untuk menghitung luasan tanaman gagal panen,” kata Herry, kemarin. Jasindo merupakan perusahaan asuransi yang ditunjuk pemerintah pusat sebagai pihak ketiga untuk program AUTP.
Hasil survey lokasi, kata Herry, akan dibuatkan berita acara. Dan maksimal 14 hari setelah berita acara hasil survei dibuat, klaim asuransi akan dicairkan sesuai luasan tanaman yang gagal panen. “Rp6 juta per hektare,” ujarnya.
Dipaparkannya, AUTP menanggung gagal panen yang disebabkan banjir, kekeringan, dan organisme pengganggu tanaman (OPT) yakni hama dan penyakit tanaman. Di Kalsel, banjir dan hama tanaman jenis tikus menjadi penyebab gagal panen terbanyak.
Berdasarkan data pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, dari total lahan pertanian yang ditanggung asuransi seluas 1.843,67 hektare pada masa tanam Apsep 2016, luas gagal panen yang telah diklaim pertanggungannya sebanyak 48,74 hektare dengan besar dana klaim yang dibayarkan sebesar Rp 294.440.000 dari total premi yang diterima sebesar Rp 331.859.800.
Dan di masa tanam Apsep 2015/2016, dari total luasan lahan pertanian yang diasuransikan 3.192,91 hektare, terklaim seluas 132,95 hektare dengan total pertanggungan yang dibayarkan sebesar Rp 797.700.000 dari total premi yang terkumpul sebesar Rp 574.723.800.(rudiyanto)