ASKS XIV Kandangan Gelar Lomba Novel

KANDANGAN, MK - Gelaran Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) ke-XIV di Kota Kandangan, Kabupaten HSS, tahun 2017 ini menarik perhatian kalangan masyarakat sastra, baik itu penikmat maupun penulis serta akademisi. Betapa tidak, Panitia Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) menggelar Lomba Penulisan Novel dengan hadiah cukup menggiurkan.

Ketua panitia pelaksana Aliman Syahrani mengatakan, Lomba Penulisan Novel di ASKS XCI ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menyalurkan kreativitas menulis novel di kalangan masyarakat sastra Kalimantan Selatan.

“Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya pendokumentasian karya sastra berupa novel dari para penulis sastra di Kalimantan Selatan. Lomba Penulisan Novel ini sudah dibuka per tanggal 1 Februari, ” ujarnya kepada Media Kalimantan, kemarin.

Diterangkannya, lomba tersebut tak lepas sebagai upaya untuk menyalurkan kreativitas teman-teman yang suka menulis dan menuangkannya menjadi novel.

“Sepanjang kita ketahui, dalam pelaksanaan ASKS baru sekali dilaksanakan lomba menulis novel yakni ketika pelaksanaan ASKS ke-X di Banjarbaru. Jadi, ini merupakan upaya untuk kembali memacu minat penulisan novel di Kalsel yang boleh dibilang masih minim,” tegasnya.

Yang menarik, hadiah yang disediakan untuk pemenang Lomba Penulisan Novel ini terbilang cukup besar. Yakni, Juara I Rp10 juta, Juara II Rp7,5 juta, dan Juara III Rp5 juta. Sepanjang 13 kali pelaksanaan lomba pada Aruh Sastra, ini merupakan hadiah terbesar yang disiapkan panitia untuk satu lomba.

Sejumlah persyaratan mesti diperhatikan para calon peserta, termasuk ketentuan umum di antaranya mengisi formulir peserta lomba, karya ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

“Tetapi panitia membatasi setiap peserta hanya dapat mengirimkan karya 1 (satu) judul saja. Dan sudah pasti karya yang dilombakan wajib karya asli bukan terjemahan atau saduran (sebagian atau seluruhnya), dan tidak sedang diikutkan dalam lomba serupa,” ungkapnya.

Dilanjutkan Aliman, karya yang diikutkan dalam lomba nantinya tidak pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun di media mana pun, baik sebagian maupun seluruhnya.

“Sedangkan untuk tema novel bebas, diprioritaskan yang memuat nilai-nilai tradisi dan budaya lokal masyarakat Banjar atau Kalimantan Selatan. Judul novel bebas dan harus sesuai dengan inti cerita. Cerita tidak mengandung SARA, pornografi, dan kekerasan. Karya yang dilombakan menjadi milik Panitia Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) Tahun 2017 namun hak cipta tetap pada pengarang,” terangnya.

Sedini mungkin ia mewanti-wanti para calon peserta jika di kemudian hari ada karya pememang diketahui dan terbukti sebagai karya plagiasi, panitia secara sepihak akan membatalkannya sebagai pemenang dan penulis bersangkutan berkewajiban mengembalikan semua bentuk penghargaan dan hadiah yang telah diberikan.

“Sedangkan ketentuan khususnya calon peserta lomba adalah masyarakat umum yang berdomisili di Kalimantan Selatan tanpa batas usia, dibuktikan dengan fotokopi identitas yang sah dan masih berlaku (KTP/SIM/identitas lainnya). Perlu diingat tidak perlu membubuhkan nama penulis di dalam novel. Panjang karya minimal 100 halaman, maksimal 250 halaman tanpa gambar/ilustrasi. Diketik pada ukuran kertas A4, Times New Roman 12, spasi 1,5, margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, dan bawah 3 cm, ” rincinya.

Penerimaan karya tersebut, lanjut Aliman, akan berakhir pada 31 Agustus 2017, stempel pos, jasa kurir atau diantar langsung, Karya, formulir dan fotokopi identitas peserta dikirim dalam amplop tertutup dalam bentuk hardcopy (print out) dan softcopy (CD) sebanyak 4 (empat) rangkap. Di sudut kiri atas amplop ditulis “NASKAH LOMBA PENULISAN NOVEL ASKS 2017”, dikirim ke alamat: Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Bidang Kebudayaan, Jl. Melati No.17 Kandangan, Hulu Sungai Selatan, atas nama Heri Parmanto, Hp. 085229013293.

“Tiga orang pemenang akan diundang dalam kegiatan Aruh Sastra Kalimantan Selatan Tahun 2017 di Kandangan untuk menerima hadiah dan diskusi. Panitia memastikan tiga karya terbaik akan diterbitkan menjadi buku Novel Pemenang Lomba Aruh Sastra Kalimamantan Selatan Tahun 2017. Dan lomba ini tertutup bagi panitia inti Aruh Sastra Kalimantan Selatan Tahun 2017, ” pungkasnya. (ananda)