Haul Habib Basirih

PEMBERITAHUAN disampaikan KH Ahmad Zuhdiannoor di akhir majelis taklim Pondok Indah, Jalan Soetoyo S, Banjarmasin. Guru Zuhdi, begitu ulama kharismatik Banjarmasin itu menyampaikan undangan peringatan majelis haul dua ulama kenamaan di Kalimantan Selatan.

Pertama, haul KH Abdul Qadir Hasan yang akan diselenggarakan Sabtu (11/2) di Gedung NU, dan kedua, haul Habib Hamid bin Abbas Bahasyim di Jalan Keramat Basirih, yang akan digelar Rabu (15/2) pagi. Dua acara tersebut rencananya akan diisi dengan tausiyah dari KH Ahmad Zuhdiannoor.

“Acara diputuskan dimulai jam 8 pagi, bukan jam 10.00,” ujar Guru Zuhdi. Acara dimulai pembacaan syair pujian kepada Nabi SAW dalam bentuk maulid al habsyi, dan ceramah. Penyampai tausyiah kemungkinan dua orang ulama, Habib Ismail dan Guru Zuhdi.

Pada kesempatan itu, Guru Zuhdi pun menyampaikan pesan panitia haul, bahwa parkir roda empat di seberang kubah Habib Basirih, yakni di kawasan makam Habib Batilantang. “Hal ini untuk mengantisipasi lokasi haul tidak dijejali kendaraan bermotor,” ujar Guru Zuhdi.

Sedikit tabaruk, Al Quthub Al Habib Hamid bin Abbas Bahasyim masyhur dikenal dengan jejuluk “Habib Basirih atau Datuk Keramat Basirih”. ‘Di dada’ sebagian besar ‘urang Banjar’ Habib Hamid bin Abbas Bahasyim adalah seorang Wali Quthub yang Waro’, dan memiliki berbagai karomah yang luar biasa.

Tanah makam beliau naik secara sendirinya, membentuk sebuah tumpukkan gunungan kecil dan selalu tercium bau harum. Di sekitar pusara Hamid bin Abbas Bahasyim ada sebuah kolam sumur, tempat beliau mandi yang sampai kini masih terawat apik, dan penuh berkah.

Adapun nasab Hamid bin Abbas Bahasyim, disebut-sebut masih satu garis keturunan dengan Sunan Ampel (Surabaya). Yang mempertemukan keduanya adalah mereka sama-sama keturunan dari Waliyullah Muhammad Shohib Mirbath (keturunan generasi ke-16 dari Rasulullah SAW).

Silsilah kedua ini bersua di Alwi Ummul Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath. Sunan Ampel dari jalur putra Alwi Ummul Faqih yang bernama Abdul Malik (yang hijrah dari Tarim, Hadramaut, Yaman ke India). Sedangkan Habib Basirih dari jalur putra Alwi yang bernama Abdurrahman.

Jika Sunan Ampel adalah keturunan ke-23 dari Rasulullah SAW, Habib Basirih merupakan keturunan ke-36. Dari segi usia, Sunan Ampel lebih tua dan lebih sepuh dari Habib Basirih yang hidup di masa yang lebih muda.(didin/facebook/pecinta abah guru zuhdi)