Pentaskan “Kartini Berdarah”
Pentas Tunggal Teater Akar SMAN 11 Banjarmasin
Sampai aku menarik napas penghabisan, akan tetap berterima kasih pada kalian dan mengucap syukur akan kasih kalian kepadaku seoarang buta yang diperbuat melihat, sekali-kali tiada menyesal matanya dibukakan orang karena bukan barang yang indah-indah saja yang menjadi terlihat olehku dan kalian.
Wartawan: Ananda/MK
Itulah penggalan kalimat dalam katalog pementasan Teater Akar SMAN 11 Banjarmasin, yang digelar Sabtu (11/2) di gedung Balairung Sari Taman Budaya. Pentas tersebut merupakan persembahan anggota baru angkatan 4 Teater Akar.
Rencananya, akan ada dua pementasan yang ditayangkan. Yakni “Kartini Berdarah” karya Amanatia Junda pada pukul 16.00 Wita. Dilanjutkan “Petang di Taman” karya Iwan Simatupang pukul 20.00 Wita.
Sutradara Dilla Febriani kepada MK menuturkan, tujuan pementasan untuk meningkatkan rasa percaya diri setiap anggota. Dengan melatih kemampuan dan bakat yang sudah dilatih dan diasah lagi. “Pastinya tujuan pementasan ini agar kita bisa menghargai proses dari setiap penggarapan, proses lebih kurang 3 bulan, tapi kalau dihitung dari segi latihan mungkin cuma sekitar 2 bulan saja,” katanya.
Kisah tersebut, katanya, menceritakan seorang gadis remaja yang bernama Kartini yang terguncang kejiwaannta karena broken home. “Orang tuanya berpisah saat kartika masih kecil. Dari permasalah perceraian maka konflik dampak terhadap pisikologis kartika, ada kepribadian ganda, yang sangat membahayakan. Disatu sisi ia memunyai Kepribadian baik, di sisi lain ia mempunyai kepribadian Jahat. Hal ini karna perlakuan teman-teman di sekolahnya. Ia membalaskan dendam dengan mencelakai orang-orang yang memperlakukan Kartini semena-mena. Tanpa memedulika perasaan dan hati kecil yang menjerit luka,” bebernya.
Ia berharap dengan pementasan tersebut menambah pengalaman para pegiat seni di sma-sma khususnya di Banjarmasin untuk sama-sama belajar menyampaikan pesan melalui panggung pertunjukan, dan juga menjadi pengalaman serta pembelajaran siswa dalam studi. Pada malam, pentas juga akan dilanjutkan dengan naskah berjudul “Petang di Taman” disutradarai oleh Sarmilla. (ananda)