Agenda Budaya untuk Tarik Wisatawan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin mengharapkan agenda wisata maupun event seni budaya tak hanya dikerjakan kepariwisataan saja.

BAAYUN: Acara baayun bisa menjadi salah satu kegiatan untuk menarik wisatawan di Kalsel.

Wartawan: Ananda/MK

Banyak kegiatan dari instansi lain seperti kejuaraan marching band, atau lomba musik yang jika dikemas bisa menjadi daya tarik wisatawan.

“Di awal tahun kami masih berusaha menghimpun itu. Termasuk juga festival anak saleh. Memang ada juga kegiatan juga yang dilaksanakan di instansi atau pihak lain. Nah, hal inilah yang masih berusaha kita koordinasikan sama-sama untuk kalender event di sepanjang tahun 2017 ini. Seperti Baayun Maulid, yang justru event dari masyarakat. Kalender kota Banjarmasin di sepanjang tahun 2017 ini. Nantinya dilanjutkan juga sejumlah perayaan yang sama dk instansi lain atau pun organisasi lain. Karena yang namanya pariwisata itu luas sekali, bisa dari instansi mana saja,” ujar Drs Muhammad Ikhsan Alhak, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kemarin.

Disebutkan, kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang sebagai upaya membangun daya tarik masyarakat untuk datang dan memutar perekonimian di Kota Banjarmasin.

“Dalam hal ini, dinas mengupayakan untuk selalu ada event bahkan di tiap minggunga yang bertempat di Siring Menara Pandang Piere Tandean. Semisal performing art, happening art, street art, yang nantinya dinikai masyarakat sebagai pusat pariwisatanya Kota Banjarmasin,” paparnya.

Dijelaskan, ia sudah semestinya Banjarmasin menciptakan peluang-peluang tersebut sebagai pembibitan. Termasuk, lanjutnya, pembibitan generasi pelaku seni dari lomba-lomba yang diadakan di sekolah-sekolah.

“Yakni seperti FLS2N, atau lomba di tingkat SD, SMP, SMA sederajat. Kita berusaha merangsang lagi lomba pada bidang seni dan rupa tahun ini. Diharapkan tahun depan juga pemerintah kota bisa mewadahi bagi komunitas mural untuk mengaplikasikan karyanya di bebedapa infrastruktur kota.

“Semisal ada seleksi yang dinilai, nanti yang sudah menjadi pemenang boleh menerapkan sketsanya ke media yang lebih besar seperti jembatan S Parman Kayu Tangi. Ya, walau jumlahnya belum bisa terlaku banyak, setidaknya ini menjadi upaya dari pemerintah kota untuk mengapresiasi kemampuan mereka di bidang seni rupa. Kalau bisa nanti tingkat Nasional. Ini sekadar pembuka dulu. Ada pameran yang kaki lima dan ada kelas bintang lima. Konsepnya jelas untuk konsepnya konsistensi pelaksanaan dan jika event itu menarik orang banyak. Menciptakan peluang untuk menambah pemasukam asli daerah,” pungkasnya.()