Minat Gadai Ramai Awal Tahun
Geliat ekonomi Banua yang mulai kembali membaik seiring dengan naiknya harga jual komoditas pertambangan di pasar global, ternyata cukup mendorong kinerja positif gadai emas Penggadaian Banjarmasin di awal tahun.
Wartawan: Arief/MK
Bahkan Kepala Cabang Penggadaian Banjarmasin Pratikno mengaku, untuk bulan Januari 2017 ini saja, realisasi gadai mereka tembus diangka Rp 91 Miliar, atau tercapai sekitar 90 persen dari yang ditargetkan.
“Ini cukup bagus, bahkan yang menggadainya kebanyakan untuk keperluan produktif, yakni para pedagang untuk keperluan menambah modal usaha mereka baik dibidang perdagangan hingga jasa,” jelasnya kemarin.
Agar realisasi gadai di sektor produktif tersebut bisa terus meningkat, pihaknya pun juga mulai menggencarkan lagi program gadai selain emas, yakni BPKB Motor dan Mobil kepada pelaku usaha.
Cukup dengan mengisi administrasi yang mudah dengan beban bunga pinjaman hanya 1 persen perbulannya, pelaku usaha bisa mendapatkan modal bergulir hingga mencapai Rp 250 juta.
“Kami optimislah dengan gadai baru ini akan lebih banyak pelaku usaha yang tertarik menambah modal usahanya di Penggadaian. Minimal kenaikannya bisa mencapai 10-15 persen dibanding tahun lalu,” pungkasnya.
Terkait emas, beberapa pekan terakhir perdagangan di Pasar Sentral Antasari mengalami penurunan. Walau mengalami penurunan harga, namun menurut pengakuan beberapa pedagang emas, belum berbanding lurus dengan meningkatnya pembelian emas.
“Masih 40 persen yang beli, 60 persen sisanya yang menjual. Padahal harga emas saat ini sudah terpantau murah dibanding pertengahan tahun lalu yang tembus diangka Rp 550.000/gram,” jelas Owner Toko Emas Taisir H Gurdan.
Saat ini untuk emas 99 persen, dibandrol Rp 525.000/gram, sebelumnya hanya Rp 530.000/gram. Lalu untuk emas batangan dari sebelumnya Rp 525.000/gram, kini hanya Rp 530.000/gram.
“Untuk jenis emas 70 persen kini dibandrol Rp 380.000/gram, sebelumnya Rp 395.000/gram. Lalu jenis emas 42 persen jika sebelumnya Rp 240.000/gram, kini hanya Rp 235.000/gram,” ungkapnya.
Sementara itu, H Hakim, Owner Toko Emas Hidayat menambahkan, sepinya pembelian emas pada awal tahun ini lebih disebabkan masih banyaknya pengeluaran masyarakat, khususnya untuk keperluan sekolah anak-anak mereka.
Selain itu dipengaruhi oleh belum turunnya sejumlah bonus yang diterima oleh masyarakat dari perusahaan tempat mereka bekerja.
“Paling Maret nanti pembelian emas akan naik, karena biasanya pada Maret bonus perusahaan sudah mulai dicairkan. Para ibu pun nanti pasti akan membeli emas untuk investasi dan simpanan sementara jika suatu saat memerlukan uang cash,” pungkasnya.()