Tidak Mudah Memvonis

Buah durian, kulitnya berduri isinya nikmat sekali. Hal yang demikian adalah pelajaran bahwa kulit agar tak selalu menampakkan bagaimana kandungan isi.

Wartawan : Bulkini

MANUSIA? Ya patut meniru buah durian. Orang yang terlihat buruk belum tentu buruk. Yang baik pun belum tentu baik. Karenanya, kurang bijak jika kemudian cepat memvonis terhadap sesuatu yang belum benar-benar diteliti secara cermat.

Habib Qurais Baharun mengingatkan, “Hatimu jangan cepat memvonis, matamu jangan menatap rendah orang lain. Kita tidak tahu, apakah yang kita hina itu termasuk wali Allah atau bukan.”

Karena para kekasih Allah (wali-wali) itu, sambung Habib Qurais, ada yang masyhur (diketahui orang/terkenal), ada pula yang mastur. Tersembunyi alias tidak diketahui orang.

“Janganlah memandang seseorang dari keadaan lahiriahnya. Betapa banyak orang yang kelihatannya hina, ternyata dia sangat mulia di sisi Allah,” tegas pengasuh Jalsah Itsnain, Majelis Rasulullah SAW, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini.

Habib mengajak umat Islam untuk menjaga hati dari kekotoran yang ditimbulkan akibat salah menilai, sehingga mudah memvonis orang lain. “Mari jaga hati, jangan biarkan titik hitam memenuhi kalbu.

Jaga hati, agar hidup tak merugi!” ucap Habib Quraisy.

Dalam surat Al Hujurat, Habib Quraisy melanjutkan nasihat, Allah Ta’ala memberikan petunjuk dalam berakhlak yang baik. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)

Dalam sebuah riwayat, Abu Jurayy berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Berilah wasiat kepadaku.” Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberi wasiat, “Janganlah engkau menghina seorang pun.”

Abu Jurayy berkata, “Aku pun tidak pernah menghina seorang pun setelah itu, baik kepada orang yang merdeka, seorang budak, seekor unta, maupun seekor domba.” “Wallahu A”laam bis shawab,” tutup Habib, yang merupakan anak habib kenamaan Jawa Barat, Habib Qasim atau Gasim Baharun.()