Angka pengangguran di wilayah pedesaan yang masih cukup tinggi di Banua menjadi perhatian serius Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalsel di tahun 2017 ini.

Wartawan: Arief/MK

Berbagai terobosan pun terus dilakukan, salah satunya mendorong hadirnya geliat ekonomi baru di daerah pelosok agar banyak masyarakat desa yang bisa terserap untuk bekerja.

“Selama ini akibat tak ada geliat ekonomi baru di pedesaan, sebagian pemuda di desa merantau untuk mencari kerja ke kota. Nah saat ini yang kita inginkan adalah bagaimana mereka tak perlu lagi ke kota, karena lapangan pekerjaan sudah hadir ditempat mereka,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kalsel Ir Wahyudin kemarin.

Salah satu langkah konkritnya, pihaknya saat ini sedang mendorong masyarakat di Kecamatan Terantang Kabupaten Batola, agar mau menjadi nelayan ikan Lundu untuk dijadikan pakan ternak.

“Kita sudah punya pengumpul yang mau menampung ikan Lundu hasil tangkapan masyarakat disana. Nantinya ikan Lundu yang ditangkap akan dihargai sekitar Rp 2.000/Kg untuk diolah lagi jadi pakan ternak,” ungkapnya.

Bahkan jika cara ini cukup sukses, ia pun menjanjikan masyarakat sekitar akan dibuatkan badan hukumnya berbentuk Koperasi dan diberikan bantuan alat pengolahan ikan Lundu sendiri.

“Jadi kalau sudah punya alat, mereka bisa membuat tepung ikan sendiri untuk pakan ternak yang dapat dijual langsung ke perusahaan dengan harga yang jauh lebih mahal,” tambahnya.

Jika proyek tersebut nantinya berhasil, akan dilanjutkan lagi dikembangkan ke daerah lainnya di Kalsel sesuai dengan kondisi geografis dan potensi alamnya. Diharapkan melalui cara ini selain dapat mengurangi angka pengangguran di pedesaan dan juga bisa menekan angka urbanisasi.

“Kami pun nantinya juga akan menggandeng Balai Latihan Masyarakat (BLM) untuk melatih masyarakat desa agar bisa memiliki berbagai keahlian, untuk mendorong mereka menjadi seorang wirausaha dan dapat memberikan lapangan kerja bagi tetangganya,” pungkasnya.()