Kalsel Bertabur Penulis Nasional

Jelang Kalsel Book Fair 2017

BANJARBARU, MK- Jika sebelumnya telah dipastikan Duta Baca Indonesia Najwa Shihab akan bertandang ke Kalsel, kali ini penulis dan sastrawan Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, dan Remy Sylado akan turut meramaikan gelaran Kalsel Book Fair 31 Maret-9 April di Lapangan Murjani, Banjarbaru.

Sebagaimana diketahui, Asma Nadia sebagai penulis perempuan Indonesia yang sangat produktif, karyanya sudah banyak difilmkan di antaranya “Surga yang Tak Dirindukan”. Penulis perempuan berjilba ini hadir di Kalsel atas undangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel.

“Insya Allah Asma Nadia akan meluangkan waktu datang ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel untuk mengisi acara workshop penulisan pada Sabtu 25 Maret 2017. Momentum ini saya anggrap pra atau rangkaian menjelang Kalsel Book Fair di Murjani nantinya,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel Hj Nurliani Dardie kepada Media Kalimantan, Selasa (21/2) kemarin.

Asma Nadia yang sudah menghasilka karya lebih dari 49 buku, sejak 2009 ini merupakan CEO Asmanadia Publishing House. Ia telah menerbitkan buku best seller seperti Sakinah Bersamamu, Think Dinar, No Excuse, News Catatan Hati Seorang Istri, Twitografi, dan The Jilbab Traveler. Beberapa karya yang telah difilmkan lainnya seperti “Asslamualaikum Beijing”, “Emak Ingin Naik Haji”, “Rumah Tanpa Jendela”, dan “17 Catatan Harian Ummi”.

Disebutkan Bunda Nunung—panggilan akrab Hj Nurliani Dardie, selain 12 Maret Kalsel Berdongeng, siang/sore Roadshow Dongeng, 13 Maret Workshop Dongeng, 31 Maret Pembukaan Kalsel Book Fair, Talkshow Minat baca bersama Najwa Shihab, juga ada Pencanangan Gerakan Kalsel Membaca, dan sore workshop bersama Helvy Tiana Rosa.

Selanjutnya, Helvy Tiana Rosa juga turut berbagi ilmu kepenulisan pada 31 Maret 2017. Sejumlah prestasi raihan Helvy Tiana Rosa adalah Penulis 55 buku, pegiat sosial, dosen fakultas bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Pendiri Forum Lingkar Pena, penerima 40 penghargaan nasional di bidang pemberdayaan masyarakat dan kepenulisan, Kartini Award, Nova Award, Ummi Aeard, Danamon Award, She Can Awaed, IBF Awaed, dan lainnya.

Selama 8 tahun berturut-turut (2009-2017) terpilih sebagai 1 dari 20 tokoh Indonesia yang masuk dalam 500 The Workd’s Most Influential Muslim (500 tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia) dari royal Islamic Strategic Studies Centre, Jordan. Helvy adalah produser film Inspiratif Ketika Mas Gagah Oergi (2016) dan Duka Sedalam Cinta (2017).

Kemudian dilengkapi hadirnya sastrawan, dramawan, penulis nasional 80’an Remy Sylado pada 1 April 2017. Remy memulai karier sebagai wartawan majalah Tempo (Semarang, 1965), redaktur majalah Aktuil Bandung (sejak 1970), dosen Akademi Sinematografi Bandung (sejak 1971), dan Ketua Teater Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung.

“Kita ketahui Bapak Remy Sylado juga menulis kritik, puisi, cerpen, novel (sejak usia 18), drama, kolom, esai, sajak, roman populer, juga buku-buku musikologi, dramaturgi, bahasa, dan teologi. Mengingat lagi masa-masa beliau terkenal karena sikap beraninya menghadapi pandangan umum melalui pertunjukan-pertunjukan drama yang dipimpinnya. Ia juga salah satu pelopor penulisan puisi mbeling,” ungkapnya.

Selain menulis banyak novel, lanjut Bunda, Remy dikenal piawai melukis, drama, dan tahu banyak akan film. Peraih Anugerah hadiah Kusala Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novelnya Kerudung Merah Kirmizi.

Remy juga dikenal sebagai seorang Munsyi, ahli di bidang bahasa. Dalam karya fiksinya, sastrawan ini suka mengenalkan kata-kata Indonesia lama yang sudah jarang dipakai. Hal ini membuat karya sastranya unik dan istimewa, selain kualitas tulisannya yang tidak diragukan lagi. “Sebagai diketahui, penulisan novelnya didukung dengan riset yang tidak tanggung-tanggung. Seniman ini rajin ke Perpustakaan Nasional untuk membongkar arsip tua, dan menelusuri pasar buku tua,” bebernya.

Jadi, lanjut Bunda Nunung, siang malam Book Fair full kegiatan hingga 9 April 2017. “Saya harapkan kedatangan sejumlah tokoh ini benar memberikan manfaat bagi masyarakat, dan kesempatan kedatangan mereka juga dimanfaatkan dalam momentum ini,” pungkasnya. (ananda)