Sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang cukup eksis di Indonesia, Bank Kalsel dihadapkan pada tantangan yang cukup besar kedepan jika tak melakukan transformasi.
Wartawan: Arief Syarkawie/MK
HAL tersebut disampaikan oleh Direktur Bisnis Bank Kalsel H Supian Noor disela seminar sosialisasi yang dilaksanakan oleh Bank Kalsel yang mengambil tema “transformasi BPD untuk mendorong Bank Kalsel menjadi Bank kuat, kompetitif dan kontributif bagi pembangunan daerah’ di Hotel Rattan In Banjarmasin kemarin.
“Tantangan kita kedepan dengan kondisi ekonomi yang belum membaik hingga sekarang tentulah cukup berat, apalagi ditambah dengan persaingan bisnis perbankan yang kian kompetitif. Karena itulah kita berharap steakholders terkait, khususnya Pemda bisa turut serta membantu Bank Kalsel untuk bertransformasi menjadi lebih baik,” ujarnya kepada Media Kalimantan kemarin.
Ia berharap, melalui kegiatan seperti didapatlah satu kesamaan visi dan startegi agar Bank Kalsel bisa bertransformasi, khususnya dalam hal memperkuat kemampuan Bank Kalsel dalam menyerap risiko yang mungkin terjadi, salah satunya adalah menyiapkan modal sebagai bumper risiko.
“Itu dari sisi eksternal, dari sisi internal pun kita juga sudah cukup banyak berbenah diri. Mulai dari pembentukan tim internal Transformasi, menyusun rencana strategis, membangun budaya perusahaan pasti prima, pengembangan menuju SDM yang berkarakter, diversifikasi produk dan layanan berbasis teknologi, pemberlakuan Zero Tolerance, pengembangan IT dan Manajemen Informasi Sistem (MIS) serta pengembangan jaringan dan produk syariah. Semuanya dilakukan sebagai wujud pelaksanaan program Transformasi Bank Kalsel,” jelasnya.
Dengan dijalankannya program Transformasi ini secara beriringan dengan Pemda, pihaknya pun optimis Bank Kalsel akan menjadi bank yang Kuat, Kompetitif dan Kontributif.
“Selain itu kami pun juga akan lebih mampu memberikan manfaat yang optimal kepada seluruh stakeholder melalui perbaikan kinerja yang berkesinambungan,” tegasnya.
Sekedar diketahui, dalam kegiatan ini hadir pula beberapa pembicara yang kompeten dibidangnya, diantaranya Anggota Dewan Komisioner OJK Nelson Tampubolon, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Heru Kristiyana, Direktur Jendral Bina Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek dan Ketua Umum Asbanda Kresno Sedirasi.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan MoU SP2D Online yang merupakan wujud kerjasama tiga pihak antara Pemda, BPKP dan Bank Kalsel.
Hal ini juga merupakan wujud dari salah satu tujuan Transformasi BPD yakni memberikan kontribusi kepada daerah, karena dengan kerjasama ini akan dapat terwujud sistem keuangan daerah yang lebih akuntable dan transparan.()