Rasulullah SAW bersabda, “Hajinya orang-orang yang tidak mampu melaksanakannya ke Baitullahil Haram adalah puasa mereka pada hari arafah.”
Wartawan: Bulkini/MK
USTADZ Drs Jam’an HD mengungkapkan: Alhamdulillah, sebentar lagi kita akan dipertemukan kembali dengan hari yang mulia: Idul Adha. Gemuruh suara takbir, tahlil, dan tahmid akan dikumandangkan seluruh kaum muslimin diseluruh belahan dunia, sebagai ungkapan syukur atas berbagai nikmat yang diberikan Allah SWT.
“Bagi saudara-saudara kita yang tahun ini mendapat keberuntungan melaksanakan ibadah haji menuju tanah suci Makkah tidak lain adalah dalam rangka memenuhi panggilan Nabiyullah Ibrahim AS, yang diperintahkan Allah SWT untuk memanggil manusia melaksanakan ibadah haji yang pada hakikatnya mereka adalah memenuhi panggilan Allah SWT,” kata Ustadz.
Di dalam Alqur’an Surah Alhajji ayat 27, Allah SWT berfirman, “Dan panggillah manusia untuk melaksanakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau dengan mengenderai onta yang kurus yang datang dari segenap penjuru dunia yang jauh (QS Al Hajji : 27).
Abdullah bin Abbas meriwayatkan, perintah memanggil manusia untuk melaksanakan ibadah haji ini ditujukan Allah kepada Nabi Ibrahim AS, yang pada waktu itu beliau baru selesai membangun Kakbah bersama putera beliau Ismail AS.
Waktu itu beliau agak ragu-ragu seraya berkata, “Ya Allah mungkinkah suaraku bisa terdengar manusia di seantero dunia?”
Allah menjawab, “Panggil sajalah nanti Aku yang akan menyampaikannya kepada mereka.”
Kemudian naiklah Nabi Ibrahim ke puncak jabal Qubis dan memanggil dengan suara beliau yang sekeras-kerasnya, “Hai manusia sesungguhnya Allah telah perintahkan kalian untuk berhaji di rumah Allah ini, agar Allah mengganjar kalian dengan surga dan membebaskan kalian dari siksa neraka… Maka berhajilah kalian!”
Demikianlah, panggilan itu mengema di seluruh dunia, dari perkotaan sampai kepelosok desa, dari pesisir lautan sampai merambah ke hutan belantara.
Menyentuh hati para pejabat, para pengusaha, dan bahkan menyentuh hati para buruh, petani, dan nelayan sekalipun. Sehingga, sejak panggilan itu diserukan sampai sekarang jutaan bahkan tidak terhitung banyaknya umat Islam setiap tahunnya memenuhi panggilan itu dengan ucapan,
“Ya Allah hamba datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. Sungguh segala puji dan segala nikmat serta kekuasaan milik-Mu jua, tiada sekutu bagi-Mu.”
“Alangkah berbahagia dan beruntungnya mereka yang mampu menyahut, menyambut, dan memenuhi panggilan itu bersama jutaan umat Islam seluruh dunia.”
Adapun bagi kita yang tahun ini masih belum mendapat kesempatan memenuhi panggilan Nabi Ibrahim untuk melaksanakan ibadah haji, jangan berkecil hati karena ternyata masih banyak yang dapat kita lakukan diantaranya:
Pertama, melaksanakan puasa arafah pada hari ke sembilan zulhijjah. Rasulullah SAW bersabda, “Hajinya orang-orang yang tidak mampu melaksanakannya ke Baitullahil Haram adalah puasa mereka pada hari arafah.”
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa pada hari arafah itu menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang telah lalu dan satu tahunyang akan datang.”(HR Muslim)
Kedua, menghidupkan malam hari raya Idul Adha dengan memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid.
Ketiga, melaksanakan Shalat Idul Adha dan Ibadah Qurban. Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada-Mu nikmat yang banyak, maka sembahyanglah kamu karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang yang membencimu dialah yang terputus.”(QS Al Kautsar: 1-3)
Keempat, melakukan ibadah yang nilai pahalanya mengimbangi nilai pahala haji dan umrah. Pada suatu hari beberapa orang fakir miskin datang bertemu menghadap Rasulullah SAW. mereka mengatakan bahwa Allah tidak adil karena Allah hanya berikan kelebihan harta kepada orang-orang tertentu yang dengan kelebihan harta itu, mereka dapat melaksanakan ibadah yang kami orang-orang miskin tidak dapat melakukannya.
Kami puasa, orang-orang kaya juga bisa puasa. Kami shalat orang-orang kaya juga bisa shalat, tetapi ketika orang-orang kaya bersedekah, berzakat, apalagi melaksanakan haji, kami orang-orang miskin tidak dapat melaksanakannya.
Rasulullah SAW dengan lembut menanggapi tuntutan mereka dengan bersabda, “Janganlah kekayaan menjadi ukuran dalam beribadah kepada Allah. Janganlah pula kemiskinan menyebabkan kalian malas dan putus asa dalam mencari dan mengharap ridha Allah, bertasbihlah kalian Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar masing-masing 33 kali setiap selesai shalat fardhu itu adalah sedekah kalian yang luar biasa nilainya disisi Allah SWT.”
“Tahukah kalian wahai saudara-saudaraku, bahwa Allah akan memberikan pahala kepada kalian yang Shalat ‘Isya dan Subuh berjamaah sama dengan pahala haji dan umrah. Mari kita doakan semoga saudara-saudara kita yang saat ini sedang melaksanakan ibadah haji, diberikan kemudahan dan keselamatan serta pulang ke tanah air membawa haji yang mabrur, begitu juga kepada kita sekalian yang belum melaksanakannya mudah-mudahan dalam waktu dekat akan dipanggil Allah SWT, untuk melaksanakan ibadah haji bersama-sama umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Aamiiin Ya Rabbal ‘Alamiiin,” tutup Ustadz Jam’an.()