Indonesia dalam Jeratan Narkoba

Oleh: Muhammad Noor, S.Sos, M.AP (Dosen STIA Tabalong Dan Peneliti Muda Lembaga Kajian Politik dan Pembangunan Daerah (IRDePos) Kalsel)

Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi indonesia saat ini aadalah seputar maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang semakin hari semakin mengkhawatirkan negeri ini. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dalam menanggulangi peredaran narkoba di Indonesia, bahkan kita lihat hampir setiap hari di televisi dan media cetak memberitakan kasus narkoba.

Upaya yang dilakukan pemerintah dapat dilihat dengan dibuatnya sebuah lembaga yang khusus dan intensif mengenai narkoba, yaitu Badan Narkotika Nasional. Lembaga ini sudah hampir merata di daerah-daerah seluruh Indonesia yang mengemban misi untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat Indonesia. Tapi melihat fenomena yang terjadi ternyata dengan adanya lembaga ini tidak menunjukan hasil yang begitu maksimal, buktinya masih banyak kasus narkoba yang semakin hari semakin merajalela.

Saat ini masalah narkoba sudah menjadi masalah kronis yang mengejala di lingkungan masyarakat dan yang lebih kronisnya penggunanya adalah dikalangan remaja sebagai penerus bangsa. Akhir-akhir ini, bahaya narkoba ternyata tidak hanya mengancam anak-anak usia remaja saja, tetapi yang mengkonsumsi barang haram (narkoba) adalah anak-anak di bawah usia remaja. Melihat fenomena sekarang jumlah pengguna narkoba di Indonesia mengalami peningkatan dari waktu-kewaktu.

Menurut data penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia akan terusmeningkat. Pada bulan juni 2015 tercatat 4,2 juta orang pengguna narkoba dan pada bulan november meningkat signifikan hingga 5,9 juta orang pengguna narkoba dan setiap hari ada 40-50 orang yang mati karena narkoba.

Mirisnya hati melihat jutaan orang telah terjerumus ke dalam “lembah hitam” narkoba dan ribuan nyawa mati dengan sia-sia karena jeratan “lingkaran setan” yang bernama nakoba. Telah banyak keluarga yang hancur karenanya dan tidak sedikit pula kalangan remaja yang kehilangan masa depan karena perangkap narkoba. Melihat fenomena yang terjadi saat ini, penyebaran narkoba yang berakibat pada banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba yang merupakan permasalahan rumit dan kompleks. Kasus kejahatan penyalahgunaan narkoba merupakan kejahatan luar biasa dan bukan hanya Indonesia saja yang menghadapinya tetapi permasalahan seluruh dunia.

Semakin jelasnya bahwa penyalahgunaan narkoba dapat menghancurkan tatanan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara dimana lebih parahnya yang menjadi targetnya sekarang sudah mengarah pada pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa. Kenakalan remaja muncul ke permukaan dengan sosok yang lebih variatif dan memprihatinkan semua pihak. Kenakalan remaja yang sering terjadi dewasa ini takpaknya sudah kehilangan ciri nakalnya dan sudah menjurus pada tingkat kriminal yang dapat membahayakan keselamatan dan ketenteraman hidup masyarakat yang di sebakan oleh penyalahgunaan narkoba. Pengguna narkoba dapat merusak tatanan kehidupan keluarga, lingkungan masyarakat bahkan melihat masalah muncul akibat narkoba merupakan ancaman bagi kelangsungan pembangunan serta masa depan bangsa dan negara Indonesia.

Baik tidaknya negara ini tergantung dari generasi penerusnya dan jika generasi penerusnya rusak maka rusaklah negara ini. Jika itu terjadi maka akan menimbulkan bahaya yang sangat besar bagi kehidupan dan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang pada akhirnya akan melemahkan ketahanan nasional dan hal ini merupakan sesuatu yang tidak diinginkan oleh semua pihak.

Masalah narkoba merupakan indikator yang menunjukan kenyataan adanya dekadensi moral, hilangnya tata krama serta mengendornya nilai-nilai budi pekerti dikalangan remaja sebagai penerus bangsa. Pelanggaran hukum dan penyelewengan norma yang mereka lakukan dapat menjadi ancaman buruk bagi perilaku generasi muda.

Mencermati perkembangan peredaran dan pemakaian narkoba di kalangan remaja di kalimantan selatan contohnya sunggguh sangat mengkhawatirkan, karena narkoba jelas mengancam langsung masa depan anak-anak bangsa. Untuk itu, di perlukan suatu kesadaran sosial dalam memerangi peredaran narkoba dengan melibatakan seluruh potensi yang ada mulai dari unsur aparat penegak hukum dan anggota masyarakat untuk bahu membahu dalam sinergi yang berkesinambungan, sehingga generasi mudaa dapat terhindardari bujuk rayu akibat faktor lingkungan untuk mengkonsumsi barang haram tersebut yaitu narkoba.

Sebagai contoh, akhir-akhir ini di Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarmasin yang sebagai ibu kotanya sudah banyak kabar yang mengejutkan tentang penyalahgunaan obat-obatan terlarang baik melalui pemberitaan di televisi maupun media cetak ataupun yang kita lihat secara langsung pada di lingkungan sekitar. Kini para pelaku penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut sudah menyasar kepada anak-anak remaja di usia sekolah. Salah satu jenis obat-obatan yang kini banyak disalahgunakan tersebut adalah jenis Zenith. Obat zenith saat ini sedang trend dikalangan para ppecandu obat-obatan bagi pemula maupun pecandu “senior” karena konon kabarnya obat zenith ini “diklaim” sebagai alternatif penggati ekstasi dan sabu-sabu, dimana obat zenith juga dapat memberikan efek memabukan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Anak-anak remaja memang paling mudah terpengaruh untuk menjadi pelaku penyalahgunaan obat-obatan terlarang baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Umumnya anak-anak pada usia remaja masih dalam tahap pencarian jati diri dan cenderung lebih labil jiwanya. Prinsipnya jika si anak bergaul pada tempat yang “benar” maka si anak bisa menjadi orang yang “benar”, dan sebaliknya jika si anak bergaul pada tempat yang “salah” maka si anak akan menjadi “salah”.

Melihat fenomena banyaknya anak-anak yang begaul di lingkungan yang “salah” tentu saja sangat memprihatinkan bagi kita semua dimana generasi muda bangsa ini harus rusak oleh karena penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Perubahan sosial yang menjadi permasalahan anak-anak remaja sekarang terkontamidasi oleh ternd budaya barat. Lebih parahnya pegaruh narkoba berdampak kepada tindakan kriminal seperti pencurian, perampokan, pembegalan bahkan sampai tindakan kriminal pemerkosaan. Efek itulah yang kemudian menjadi masalah sosial dalam bermasyarakat. Bahkan dalam kondisi yang lebih parah, penyandang masalah (pengguna narkoba) sebagai beban dalam pembanguan sumber daya manusia. Mengenai masalah sosial berdasarkan teori Max Weber tentang perubahan sosial yaitu pada dasarnya melihat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah akibat pergeseran nilai yang dijadikan orientasi kehidupan bermasyarakat. Dr Dadang Hawari (dalam tulisannya Penyalahgunaan dan ketergantungan NAZA (Jakarta: Balai Penerbit FKUI 2002) juga menjelaskan bahwa fenomena penyalahgunaan narkoba itu seperti fenomena gunung es.

Narkoba seharusnya menjadi musuh bersama seluruh masyarakat, mengungat dampaknya yang sangat membahayakan bagi keberadaan dan keberlanjutan kehidupan generasi penerus bangsa ke depan. Pembinaan-pembinaan yang mengarah pada terciptanya generasi muda yang memiliki ahlak sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai agama harus sering senantiasa dilingkungan keluarga dan juga nilai-nilai agama harus diatanamkan. Upaya pembinaan yang bersendikan nilai agama ini diharapkan dapat membentengi generasi muda terhadap upaya-upaya pihak yang tidak bertanggung jawab menyelundupkan barang haram tersebut (narkoba). Di sisi lain, control dan pengawasan orang tua harus selalu dilaukan dalam melihat perilaku, perubahan sikap dan pergaulan bebas sehingga keberadaan orang tua dalam konteks ini akan menjadi sangat penting. Melihat pemsalahan yang ditimbulkan oleh narkoba, ayo kita perang melawan narkoba demi kehidupan yang lebih baik.()

Advertisement

No comments.

Leave a Reply