PALANGKARAYA, MK- Upaya memutus mata rantai peredaran narkoba di wilayah Kalimantan Tengah terus ditingkatkan. Bahkan Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran berada dalam barisan depan demi memerangi narkoba yang kian merajalela.
Kemarin (Jum’at, 19/7) Sugianto menegaskan peredaran barang haram tersebut sudah merambah di semua lini. “Penyalahgunaan narkoba di Bumi Tambun Bungai ini semakin meningkat. Ini sudah tidak bisa lagi ditoleransi. Harus kita hadapi dengan tegas. Untuk itu harus ada gebrakan nyata dari kita semua,” tegas mantan anggota DPR RI ini kepada MK, kemarin.
Tidak sampai di situ. Gubernur Sugianto bahkan menjanjikan hadiah besar bagi siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba. “Bagi masyarakat yang bisa memberi informasi tempat pengedar ataupun bandar narkoba di Kalimantan Tengah, saya akan beri hadiah Rp 50 juta,” katanya.
Tak hanya itu. Sugianto juga menjanjikan bonus bagi aparat kepolisian yang berhasil menangkap pengedar ataupun bandar narkoba, yang semakin merajarela. Hal tersebut, paparnya, agar aparat semakin gencar memutus jaringan dengan cara menangkap pengedar ataupun bandar narkoba. Begitu juga hadiah yang akan diberikan bagi masyarakat. Pasalnya, untuk memberantas barang haram ini, dibutuhkan kerjasama semua pihak.
Lebih jauh Sugianto mengaku sangat prihatin melihat semakin meningkatnya penyalahgunaan narkoba, sehingga dibutuhkan kerjasama seluruh aparat penegak hukum dan pemerintah dalam memberantas narkoba.
“Masyarakat saya minta ikut peduli dengan mencegah dan membentengi diri dari pengaruh semua jenis narkoba,” imbaunya.
Kendati belum tertuang dalam Undang-Undang Narkoba, tembak di tempat bagi bandar dan pengedar narkoba, Sugianto meminta agar aparat kepolisian melakukannya. Hal itu merupakan terobosan dalam pemberantasan narkoba.
Sementara itu, data Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalimantan Tengah, jumlah penyalahgunaan narkoba di Bumi Tambun Bungai dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2004 sebanyak 21.863 orang, 2008 naik menjadi 26.237 orang, 2011 naik lagi (34.543 orang), 2012 sebanyak 35.484 orang, dan 2014 menjadi 35.811 orang.(tiva)