Berada di posisi dasar klasemen, manajemen PS Barito Putera mengambil tindakan tegas terhadap tim pelatih Laskar Antasari. Per Senin (10/10) kemarin, Mundari Karya tidak lagi menjadi head coach Barito Putera senior. Lalu siapa yang akan menggantikan?
Wartawan: Farid/ MK
HAJI Hasnuryadi Sulaiman selaku Manajer PS Barito Putera, Senin (10/10) kemarin mengeluarkan keputusan resmi. Per Senin, 10 Oktober 2016 kemarin, pelatih Mundari Karya dinyatakan tidak lagi “menukangi” PS Barito Putera senior. Mundari dipindahtugaskan khusus pembinaan usia dini dan Sekolah Olahraga Barito Putera (SOBP), serta Barito Putera U-21 saja.
“Mulai hari ini (kemarin, red), Mundari Karya tidak lagi menjadi pelatih PS Barito Putera senior. Yunan Helmi yang sementara akan menjadi pelatih Barito Putera,” ujar H Hasnuryadi Sulaiman kepada wartawan Media Kalimantan, kemarin.
Tak sampai di situ, Hasnuryadi juga mengabarkan bahwa manajemen sudah menyiapkan empat nama alternatif untuk menjadi pelatih tetap Barito Putera nantinya. Tak tanggung-tanggung, empat nama tersebut yakni Jacksen F Tiago, Rahmat Darmawan (RD), Dejan Antonic, serta eks Pelatih Barito Putera sendiri, Salahudin.
“Namun untuk Salahudin, kita lihat dulu. Tim yang dilatihnya saat ini, PS Sumenep lagi bagus. Biarkan dulu Salahudin memberikan persembahan untuk tim yang kini dilatihnya,” ucap Hasnuryadi.
Dikatakan Hasnur, pihaknya sudah mulai menjalin komunikasi dengan para kandidat pelatih baru Barito Putera tersebut. Info terbaru, Dejan Antonic bersedia melatih Barito Putera, tapi untuk tahun depan karena istrinya sedang sakit. Sedangkan Rahmad Darmawan, masih menangani tim Malaysia. Adapun Jacksen Tiago, siap bergabung tapi dengan durasi jangka panjang yaitu tiga tahun. “Jadi untuk jangka pendek sekarang ini, kita beri kesempatan kepada Yunan Helmi. Mudahan Yunan bisa membuktikan,” katanya.
Terlepas dari itu, Hasnuryadi juga meminta keluarga besar Barito Putera, terkhusus para pecinta tim yang didirikan ayahandanya, H Abdussamad Sulaiman HB (Allahyarham) ini agar bersatu. Sebab ujar Hasnur, Barito Putera didirikan murni sebagai pengabdian dan rasa cinta kepada banua.”Berikan kesempatan untuk membuktikan cinta kami tersebut,” harapnya.
Pengamat sekaligus pecinta Barito Putera, Zainal Hakim menilai, rotasi pelatih kepala Barito Putera yang dilakukan manajemen saat ini merupakan langkah tepat. Malah, kata dia, seharusnya pergantian pelatih kepala dilakukan awal putaran kedua lalu.
“Dan kami kira, jika perlu pemain juga harus dievaluasi. Sebab dalam sejarah semua kompetisi Liga Super yang diikuti, baru kali ini tim kesayangan urang Banua menjadi juru kunci,” ujarnya.
Namun jauh daripada itu, sambung Zainal Hakim, pihaknya akan selalu memberikan dukungan atas setiap keputusan manajemen. “Apapun keputusan manajemen kami dukung. Sebab tujuannya sama, untuk perbaikan tim dan membahagiakan masyarakat pecinta Barito Putera,” pungkasnya.()