Tabalong Beli Beras Petani Lokal

Para Petani di Kabupaten Tabalong patut bergembira. Pasalnya mereka tidak perlu repot lagi untuk memasarkan hasil panen mereka. Karena pemerintah setempat mewacanakan untuk membeli hasil panen petani untuk kebutuhan program pembagian beras miskin (Raskin).

MOTIVASI: Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani saat memberikan motivasi kepada warga Desa Tanta Hulu usai melakukan panen raya.

Wartawan: Herry/MK

MENURUT Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani, selama ini untuk memenuhi program PKH/raskin Pemkab Tabalong membeli berasnya di Bulog dengan harga sekitar Rp 8.000 perkilogram. “Kalau harga beras dari petani juga Rp 8.000, maka lebih baik pemkab membeli beras hasil panen petani Tabalong,” ujarnya di hadapan para petani pada saat syukuran panen raya padi di Desa Tanta Hulu Kecamatan Tanta.

Karena dengan membeli beras hasil panen petani lokal, tentu berasnya lebih baik dari beras yang ada di Bolug. Dengannya pula dibeli beras dari petani lokal ini untuk menyangga dan menjaga kestabilan harga beras petani lokal. Agar pada saat harga lokal akan turun, namun pemerintah tetap akan melakukan pembelian dengan harga Rp 8.000. “Sehingga para petani tetap akan diuntungkan, karena harganya tidak turun mengikuti harga pasar dan harga akan tetap stabil,” papar Bupati.

Anang segera menginstruksikan kepada SKPD terkait untuk segera mempelajari dan memprosesnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Tabalong H Johan Noor Effendi mengatakan, pihaknya sudah menerima instruksi dari Bupati Tabalong untuk segera mengkoordinasikan dengan SKPD terkait. “Secara pribadi kita sangat menyetujui wacana Pak Bupati, dan jika ini dapat direalisasikan, maka para petani kita akan sangat terbantukan,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial H Yuhani menambahkan, saat ini pihaknya masih belum bisa memprosesnya, karena masih menunggu SK dari gubernur terkait program PKH/raskin tersebut. “Beras raskin yang dari Kementerian kita tetap membeli dari Bulog. Sedangkan program raskin dari Pemkab Tabalong kita membelinya dari petani lokal,” bebernya.

Selain itu, beras raskin yang dibeli dari petani juga untuk menutupi kekurangan pembagian raskin, karena fakta di lapangan masih ada penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak terdaftar sebagai penerima raskin. Sedangkan seharusnya, semua penerima PKH juga harus menerima program raskin, karena semua penerima PKH dapat dipastikan merupakan warga sangat miskin.

Dalam panen raya padi sawah di Desa Tanta Hulu, petani yang tergabung di Kelompok Tani Rumpun Ayah memanen 5,4 ton per hektar untuk padi giling panen dengan padi giling kering 4 ton per hektar, dengan luas lahan sekitar 76 hektar.()