Tapin Menuju Kemandirian Pangan

PANEN BAWANG: Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Tapin HM Arifin Arpan saat melihat hasil produksi bawang merah di Tapin.

RANTAU, MK- Kabupaten Tapin salah satu dari 13 Kabupaten kota di Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 2.701 KM2, 65 % merupakan daerah lahan pertanian.

Di bawah kepemimpinan Bupati HM Arifin Arpan dan Wakil Bupati H Tapin Sufian Noor berkomitmen meningkatkan sektor pertanian khususnya Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale).

Pengembangan pertanian ini sebagai wujud komitmen Bupati menjalankan program pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, untuk mewujudkan Kabupaten Tapin sebagai penyangga pangan nasional dan lumbung padi Kalimantan Selatan.

Kemajuan yang pesat dalam bidang pertanian ditandai dengan jumlah luas lahan pertanian sekarang yang semakin meningkat dengan penambahan cetak sawah yang semakin luas dari data Dinas Pertanian, Tanaman

Pangan dan Hortikultura Tapin tahun 2016 luas tanam padi yang ditarget seluas 75.000 Ha tercapai realisasi tanam seluas 75.483 Ha

dengan luas panen mencapai 74.947 Ha dan produksi padi mencapai 389,961 ton, begitu pula hasil produksi jagung dan Kedele yang terus mengalami peningkatan dengan produksi jagung mencapai 915 ton dan kedelai 2.368 ton di tahun 2016.

Begitupula di sektor hortikultura juga mampu untuk kebutuhan sendiri bahkan bisa memberikan ke daerah tetangga, yaitu pengembangan komoditi unggulan bawang merah dan cabe rawit hiyung.

Pada kunjungan kerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kabupaten Tapin beberapa waktu lalu, ia sangat tertarik untuk menjadikan Tapin pengembang bawang merah dan cabe rawit hiyung untuk Kalimantan.

Menteri mendukung penuh di bidang Hortikultura yakni memberikan tambahan luas tanam untuk pengembangan bawang merah seluas 300 Ha dalam rangka pengembangan bawang merah di Kabupaten Tapin.

Tercatat pada 2016 pengembangan bawang merah Tapin mencapai sudah mencapai 126 hektare dengan total produksi sekitar 555 ton, dimana hasil produksi dapat memenuhi untuk pasar lokal serta sebagai pemenuhan kebutuhan bibit petani setempat. “Dengan keberhasilan komoditi bawang merah di Kabupaten Tapin, bisa menjadikan lumbung pangan di daerahnya sendiri tidak lagi

ketergantungan daerah lain artinya tidak hanya untuk Kalimantan bahkan untuk eksapor ke luar negeri, “ kata Amran Sulaiman saat berkunjung ke Tapin.

Selanjutnya cabai rawit hiyung, yang saat ini menjadi salah satu unggulan pertanian, Cabe hiyung dengan tingkat kepedasan super pedas atau 17 kali lebih pedas dari cabe rawit biasa, sejak dari tahun 2013 awal pengembangan cabai rawit sampai saat inI luas cabai hiyung mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Saat ini luas tanam cabe rawit hiyung sudah mencapai 172 Ha dengan hasil produksi mencapai 2.964 ton dan kedepan tanaman cabe rawit hiyung diperluas.

Atas pencapaian itu Bupati Tapin Drs HM Arifin Arpan MM mengaku bangga atas keberhasilan para petani di daerahnya kini, para petani dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Strategi keberhasilan pertanian Tapin tentunya banyak faktor yang mempengaruhi, selain ketersediaan bibit dan pupuk, faktor iklim dan cuaca yang berubah, infrastruktur dan ketersediaan air ternyata menjadi salah satu faktor penting keberhasilan pertanian di Kabupaten Tapin.

Atas komitmen Bupati Tapin akan terus mengembangkan lahan pertanian di Tapin, sudah dibuktikan dengan ditetapkannya Kabupaten Tapin sebagai penyangga pangan nasional.(dillah)

Leave a Reply