16 Buah Karaoke di Lembah Durian Hangus Dilalap Api
MUARA TEWEH, MK- Sedikitnya 16 buah rumah karaoke lengkap dengan pekerja seks komersial (PSK) di Lembah Durian atau Merong RT 31 Kelurahan Melayu Muara Teweh hangus dilalap api pada Selasa (21/2), sekitar pukul 21.00 WIB.
LOKASI KEBAKARAN: Tiga anggota DPRD Barito Utara, saat mendatangi lokasi pasca kebakaran di Lokalisasi Merong km 3,5 Muara Teweh, Rabu (22/2).
Selain menghanguskan enam belas buah rumah border, api sempat merembet empat buah bangunan lainnya. Namun, hanya menghanguskan bagian atas dan dinding.
Dalam kejadian kebakaran tersebut, tak hanya menghanguskan beberapa rumah, amukan api itu meminta korban seorang PSK. Ia meninggal akibat masuk dalam drum air yang ditaruh di bagian belakang rumah tersebut.
Menurut Jiin, Ketua RT 31 Kelurahan Lanjas, Julia alias Yaya (21) tahun, berasal dari Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya. Dia meninggal di dalam drum air, saat berupaya menyelamatkan diri dari kobaran api.
Menurutnya, Riana (18), rekan Julia di Wisma Primadona, telah berusaha menarik tangan korban untuk menyelamatkan diri lewat pintu depan. Sedangkan, korban Julia masuk dalam drum yang ada di belakang rumah tersebut.
“Temannya loncat dari ketinggian atau dari dapur. Sedangkan Julia menceburkan diri dan meninggal karena kepanasan,”kata Jiin.
Kasat Reskrim AKP Benito Harleandra, membenarkan ada satu korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut, dan sudah dimakankan oleh pihak keluarga. Sebelumnya, Juli sempat dibawa ke RSUD Muara Teweh untuk dimintakan visum
“Untuk sementara korban hanya satu. Sedangkan asal api masih dalam penyelidikan dan sudah dipasang garis polisi,”kata Benito.
Dalam musibah kebarakan dengan menghanguskan belasan rumah lokalisasi tersebut, turut melihat secara langsung pasca kejadian anggota DPRD Barut, Taufik Nugraha bersama Lahmudin serta Mustafa Joyo Muhtar.
Menurut Taufik Nugraha, pemerintah daerah harus menyiapkan tenda darurat bagi para korban, terutama dapur umum. Sebab dengan belasan rumah terbakar, sudah dipastikan bukan hanya puluhan tetapi ratusan penghuni kehilangan pekerjaan.
“Walau bagaimana mereka juga saudara kita yang harus diperhatikan sama seperti warga lainnya,”kata Taufik Nugraha.
Sementara itu, Kepala Dinas sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Barito Utara, Sugianto Panala Putra, mengatakan pihaknya sudah mendirikan dua tenda untuk dapur umum. Ia menjelaskan para penghuni yang menjadi korban kebakaran banyak ditampung di tempat penampungan sementara. Sedangkan, sebagian ada mengungsi di tempat saudara di sekitar wilayah itu.
“Kita telah pasang tenda dapur umum yang dibantu oleh tim dari tagana, dapur umum didirikan selama beberapa hari untuk makan minum para korban,”pungkasnya.(bani)