MEMBUKA DIRI

MEMBUKA DIRI

MEMBUKA DIRI

Arti dan Pentingnya Membuka Diri

Sebagian besar kegiatan komunikasi antar pribadi selalu dimulai dengan kontak disusul dengan interaksi, lalu komunikasi dan terakhir transaksi pesan. Membuka diri adalah awal dari kontak antarpribadi (Alo Liliweri, 2002).

Menurut Johnson (dalam Supratiknya, 1995) Pembukaan diri atau self-disclosure adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita dimasa kini tersebut. Tanggapan terhadap orang lain atau terhadap kejadian tertentu lebih melibatkan perasaan. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap kejadian-kejadian yang baru saja kita saksikan.

Menurut Johnson (dalam Supratiknya, 1995) pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka terhadap orang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua proses yang bisa berlangsung secara serentak itu apabila terjadi pada kedua belah pihak akan membuahkan relasi yang terbuka antara kita dan orang lain.

 

Manfaat Membuka Diri

Menurut Johnson (dalam Supratiknya, 1995) beberapa dampak dan manfaat pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah sebagai berikut:

1) Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang.

2) Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain tersebut akan menyukai diri kita. Akibatnya, Ia akan semakin membuka diri terhadap diri kita.

3) Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat : terbuka, kompeten, ekstrover, fleksibel, adaptif dan intelegen.

4) Pembukaan diri merupakan dasar relasi komunikasi intim dengan diri sendiri dan orang lain

5) Membuka diri berarti bersikap realistis. Maka pembukaan diri harus jujur, tulus, dan autentik.

 

Sedangkan Nilam Widyarini (2009: 102-103)

mengemukakan keterbukaaan diri memiliki manfaat bagi masing-masing individu maupun bagi hubungan antara kedua belah pihak. Dengan membuka diri dan membalas keterbukaan kita dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain. Secara rinci manfaatnya adalah:

1) Meringankan

Berbagi dengan orang lain mengenai diri atau persoalan yang kita hadapi, dapat memberikan kondisi psikologis yang meringankan. Contohnya cerita tentang ketidakmampuan menghadapi ujian atau berakhirnya hubungan dengan seseorang. Bagaimana kita mengatasi hal itu? Bagaimana pandangan orang lain? Dengan membuka diri kita memperolah tambahan perspektif yang membantu diri sendiri.

2) Membantu Validasi (menguji ketepatan) persepsi terhadap realita.

Dengan sudut pandang sendiri kita mungkin cendrung menggunakan ukuran yang idealis menurut diri sendiri. Bila kita mengkomunikasikan hal tersebut dengan seseorang yang tepat (yang memberikan simpati, suportif, dpat dipercaya, dan pendengar yang baik), kita tidak hanya mendapatkan persetujuan, tetapi juga informasi yang diperlukan untuk lebih memahami diri sendiri, yang kita perlukan agar memahami dunia secara lebih realistis.

3) Mengurangi ketegangan dan stress

Bila kita menghadapi tegangan dan stress karena suatu hal bila tidak diungkapkan akan berkembang menjadi eksplosif (mudah meledak). Sebaliknya bila diungkapkan kepada orang lain kita akan menemukan jalan keluar. Andaikan tidak mendapatkan jalan keluar, setidaknya lebih ringan karena kita merasa tidak sendirian.

4) Meringankan Fisik

Terdapat keterkaitan antara pikiran dengan sistem tubuh kita. Adanya pengaruh positif pada pikiran (akibat dari pengungkapan diri) berakibat pada fisik. Berbagi atau mengungkapkan diri dengan orang lain, membuat stress kita berkurang, kecemasan berkurang, dan meredakan pula detak jantung dan tekanan darah. Dengan kata lain pengungkapan diri dapat berpengaruh positif terhadap kesehatan fisik selain emosi.

5) Alur komunikasi yang lebih jelas

Dengan menunjukkan keinginan untuk membuka diri terhadap orang lain, dan menghargai pengungkapan diri orang lain, berarti kita meningkatkan kemampuan untuk memahami sudut pandang atau perspektif yang berbeda. Dengan demikian kita akan lebih percaya diri untuk mengklarifikasi niat-niat atau makna-makna dari orang lain

6) Mempererat hubungan

Keterbukaan mengembangkan rasa senang yang semakin meningkatkan keterbukaan dan berakibat makin kuatnya rasa senang. Tanpa pengungkapan diri tingkat keeratan hubungan dan kepercayaan berada pada level rendah. Dengan keterbukaan dihasilkan kepercayaan, dan dengan kepercayaan dihasilakan kerja sama.

Sumber : http://bkpsdm.pringsewukab.go.id/blog/pengertian-akhlak/