Mundari Karya
“SAYA Mengundurkan diri.” Itulah yang disampaikan Mundari Karya terkait keputusan manajemen yang tidak lagi menempatkannya sebagai pelatih PS Barito Putera per Senin (10/10) kemarin.
Dikatakan Mundari, pengunduran dirinya itu ia sampaikan ke manajemen beberapa saat setelah PS Barito Putera kembali menelan kekalahan saat menghadapi Persija Jakarta, Minggu (9/10).
“Inilah yang harus saya pilih. Saya merasa, beban yang dipikul tim pelatih maupun pemain semakin berat. Kita berada di situasi yang tak mengenakkan setelah Barito Putera menuai rentetan kekalahan,” ujarnya kepada wartawan Media Kalimantan, Senin (10/10).
Namun, lanjut Mundari, pengunduran dirinya itu bukan berarti dia lari dari tanggung jawab. Pasalnya, Barito Putera-lah yang membesarkannya hingga menjadi pelatih. “Tetapi saya memahami, kondisi tim yang selalu menelan kekalahan saat saya tangani, jelas membuat para pemain merasa tertekan. Nah, saya tak ingin para pemain kemudian merasa tidak betah di Barito Putera. Saya ingin menjadikan Barito Putera sebagai rumah yang nyaman bagi pemain sesuai dengan filosofi kekeluargaan yang selama ini menjadi pondasi di Barito Putera,” terangnya.
Dengan terciptanya rasa nyaman, rasa kekeluargaan, dan rasa memiliki, lanjut Mundari, diyakininya Barito Putera bisa berjaya lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. “Di balik kesusahan pasti ada kemudahan. Dan itu semua membutuhkan proses. Mudah-mudahan, Barito Putera berjaya lagi,” tandas Mundari.
Pengunduran diri Mundari sebelum manajemen mengumumkan resmi ke publik ini juga disampaikan asisten manajer PS Barito Putera, H Syarifuddin Ardasa. “Setelah dari Solo, Mundari langsung meminta izin untuk ke Jakarta karena ada urusan keluarga. Dua jam setelah itu, dia (Mundari, red) langsung menyatakan mengundurkan diri,” sebut Syarifuddin sebagaimana dikutip dari kalsel.prokal.co.(suhaimi hidayat)
