UANG, TINGKAT HARGA, DAN KURS JANGKA PANJANG

UANG, TINGKAT HARGA, DAN KURS JANGKA PANJANG

UANG, TINGKAT HARGA, DAN KURS JANGKA PANJANG

Uang dan Harga Nominal (MONEY PRICES)

P = MS/L(R,Y)

Persamaan ini menunjukkan bagaimana tingkat harga ditentukan oleh suku bunga, tingkat penawaran uang domestic dan output riil.

Keseimbangan tingkat harga jangka panjang adalah nilai P yang memenuhi kondisi yang ditunjukkan oleh persamaan di mana suku bunga dan output berada pada tingkat-tingkat jangka panjang yang konsisten dengan full employment. Bila pasar uanng berada pada kondisi keseimbangan dan semua factor produksi tredayagunakan secara penuh, tingkat harga akan tetap asalkan penawaran uang, fungsi permintaan uang agregat, niali-nilai jangka panjang R serta Y juga tetap.

Salah satu unsure prediktif terpentung yang terkandung dalam persamaan P di atas menyangkut perihal hubungan antara tingkat harga di suatu negara dab tingkat penawaran uangnya atau Ms: Jika semua kondisi lainnya tetap, kenaikan penawaran uang suatu negara akan mengakibatkan kenaikan proporsional atas tingkat harganya. Sebagai contoh, jika tingkat penawaran uang naik dua kali lipat (menjadi 2Ms), sedangkan output dan suku bunga tidak berubah, maka tingkat harga pasti juga naik dua kali lipat (menjadi 2P) guna mempertahankan keseimbangan pasar uang.

Logika ekonomi dibalik prediksi yang sangat jitu ini bisa kita tarik dari pengamatan di atas bahwa permintaan uang merupakan permintaan akan uang riil. Sebagaimana diketahui, permintaan uang riil tidak akan meningkat sehubungan dengan naiknya Ms yang tidak mengubah R dan Y (ini berarti permintaan uang riil agregat atau L(R, Y) juga tidak mengalami perubahan,. Namun jika permintaan uang riil agregat tidak berubah, kondisi keseimbangan dalam pasar uang hanya dapat bertahan bila penawaran uang riil juga tetap. Agar penawaran uang penawaran uang riil atau Ms/P tetap konstan, P harus mengalami kenaikan yang sama besarnya (proporsional dengan kenaikan Ms.

Dampak-Dampak Jangka Panjang Perubahan Penawaran Uang

Suatu perubahan penawaran uang tidak mempengaruhi penawaran nilai-nilai jangka panjang dari suku bung ataupun ourput riil.

Cara memahami dampak-dampak jangka panjang terjadinya perubahan penawaran uang terhadap suku bunga dan output yaitu melalui reformasi mata uang, pemerintah suatu negara membentuk kembali unit mata uangnya. Sebagai contoh, pemerintah Perancis merombak mata uangnya pada tahun 1960 dengan menerbitkab franc Perancis yang “baru” (setiap unit nilainya sama dengan 100 unit franc Perancis “lama”). Reformasi ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah unit mata uang yang beredar, serta mnyusutkan semua harga yang terhitung dalam franc menjadi seperseratus. Akan tetapi penciptaan kembali unit moneter ini tidak mempengaruhi output riil, suku bunga atau harga-harga relatif berbagai macam barang. Satu-satunya yang terjadi hanyalah perombakan mendadak atas semua harga yang diukur dengan franc. Keputusan untuk mengganti satuan pengukur jarak dari 1 mil menjadi ½ mil tidak menimbulkan pengaruh berarti terhadap segenap variable ekonomi riil; demikian pula halnya dengan keputusan pemerintah Perancis menghilangkan dua angka nol dari semua harga yang dinyatakan dengan uangnya.

Kenaikan suplai atau penawaran mata uang dari suatu negara memiliki dampak jangka panjang serupa dengan yang ditimbulkan oleh suatu reformasi mata uang. Pelipatgandaan penawaran uang, misalnya, sama pengaruh jangka panjangnya dengan yang ditimbulkan oleh reformasi mata uang; pelipatgandaan itu sama artinya dengan mengganti satu unit mata uang “lama” dengan dua unit mata uang “baru”. Jika semula perekonomian yang bersangkutan sudah berhasil mendayagunakan segenap factor produksinya secara penuh (full employed), setiap harga yang dinyatakan dengan mata uang perekonomian yang bersangkutan pada akhirnya juga akan naik dua kali lipat, akan tetapi GNP riil, suku bunga, dan semua harga relatif akan kembali ke tingkat full employment atau tingkat jangka panjangnya.

Pengaruh perubahan penawaran uang terhadap keseimbangan jangka panjang dari perekonomian yang bersangkutan sama dengan pengaruh reformasi mata uang. Tingkat output foll employment ditentukan oleh karunia sumber (endowments) berupa tenaga kerja dan modal yang dimiliki oleh perekonomian itu sendir. Maka dari itu dalam jangka panjang, output riil tidak ditentukan oleh penawaran uang. Demikian pula dengan suku bunga yang juga bebas dari pengaruh penewaran uang jangka panjang. Jika penawaran uang di semua harga naik dua kali lipat secara permanen, maka tidak ada alasan bagi seseoranng yang bersedia meminjamkan $1 demi memperoleh $1,10 setahun kemudian untuk tidak berssedia meminjamkan $2 demi memperoleh $2,20 setahun berikutnya. Jadi, suku bung atetap 10% setahun. Harga-harga relatif juga tetap jika semua harga uang (dinyatakan dengan satuan uang) naik dua kali lipat, Karen aharga relative pada dasarnya adalah nisbah harga uang. Dengan demikian, perubahan penawaran uang tidak mengubah alokasi jangka panjang terhadap segenap sumber daya. Yang berubah hanyalah tingkat harga-harga uang secara absolute (nominal).

Suatu kenaikan permanen dalam penawaran uang menimbulkan kenaikan proporsional atas nilai jangka panjang semua tingkat harga. Apalagi dalam perekonomian yang sejak semula sudah mencapai full employment, suatu kenaikan permanen dalam penawaran uang pada akhirnya akan diikuti oleh kenaikan tingkat harga secara poporsional.

Sumber : https://sam-worthington.net/