MASUKNYA ISLAM ke YAMAN dan PERKEMBANGANNYA
hingga menjadi REPUBLIK YAMAN
Islam masuk ke Yaman adalah pada masa rasullullah, tepatnya pada akhir-akhir masa kenabian 10 H. Dalam tarikhnya ibnu ishak menjelaskan bahwa rasulullah mengutus muadz bin jabbal r.a. dengan pesan kepadanya “jadikanlah mudah persoalan yang rumit dan jangan merumitkan yan mudah, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari terbirit. Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahl kitab yang akan bertanya kepadamu: “apa kunci surga? Maka katakanlah :”syahadah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang tidak ada sekutu baginya”
Diterangkan pula dalam sebau hadis riwayat imam muslim bahwasanya rasululllah berpesan bahwa mungkin saja muadz bin Yaman tidak akan bertemu rasulullah lagi setelah misi yang diberikan kepadanya, dimana hadis ini memberi bukti bahwa muadz di utus pada akhir masa kenabian.
Yaman kemudian terus menjadi bagian dari imperium kekuasaan Islam. Yaman bergabung sebagai bagian dari imperium umayyah hingga abbasiyah, pada sekitar akhir abad 9 beberapa wilayah dipinggiran melepaskan diri dari Baghdad. Setelah itu Yaman berada dibawah pengaruh dinasti fatimmiyah yang diteruskan oleh dinasti ayyubiyah di Mesir.
Para penyerbu kurdo-turki dari Mesir telah menyerbu telah menyerbu wilayah itu pada abad ke 12 dan kemudian memproklamirkan sebuah dinasti yang merdeka yang dikenal sebagai dinasti rasulid (dunn, 2018). Dinasti ini berkuasa sekitar tahun 1229-1454 menjadikan daerah ta’iz sebagai ibukota kerajaan, pada masa berdirinya dinasti ini, para pemimpin kerajaan sudah sibuk dengan penertiban sentralisasi sebab wilayah bagian utara termasuk san’a adalah wilayah yang dihuni oleh penganut sekte shi’i. dinasti ini pada masanya mampu membentuk pemerintahan yang kokoh hingga bisa mempengaruhi wilayah Yaman utara diisi penganut Islam sunni.
Wilayah Yaman utara pada sekitar tahun 893-1962 berdiri disnasti zaydiyah denganbeberapa kali masa jeda. Dinasti zaydiyah adalah dinasti yang dibangun oleh penganut sekte syi’ah zaydiyah, cabang aliran dari syi’ah yang doktrinnya menurut mereka merujuk pada keturunan ali dari imam zayd. Sebelum kukuh menjadi dinasti para pengikut syi’ah zaydiyah ini sudah kerapkali melancarkan pemberontakan di daerah selatan yang yang sebagian besar muslim disana adalah pengikut sunni dan mazhab syafi’i.
Setelah penaklukan usmani atas kekuasaan di Mesir Yaman berada dibawah imperium turki usmani. Tahun 1553 sampai 1635 mereka berhasil menduduki wilayah selatan. Namun cabang qasimiyah dari dinasti Zaydiyah akhirnya mengusir mereka (lapidus, 1999, p. 184). Pada abad 19 kekuasaan Yaman terbagi dua, Yaman utara dibawag kekuasaan usmani yang artinya dikuasai sunni, sedangkan Yaman selatan berada dibawah wilayah protektorat inggris dengan pengaruh syi’ah zaydiyah. Pada 1911 usmani membagi dua kekuasaan diwilayah utara yaitu perbukitan untuk pihak imam dan pesisir unruk turki usmani. Kekalahan Turki Usmani pada perang dunia I menjadikan wilayah Yaman keseluruhan berada dibawah pengaruh sekte syi’ah Zaydiyah yang kala itu dipimpin imam yahya.
Sumber: https://bengkelharga.com/