Kontribusi Ekonomi Muslim Klasik
[7]Sejarah membuktikan bahwa para pemikir muslim merupakan penemu, peletak dasar, dan pengembangan dalam berbagai bidang-bidang ilmu. Nama-nama pemikir bertebaran di sana-sini menghiasi arena ilmu-ilmu pengetahuan. Baik ilmu-ilmu atau maupun ilmu-ilmu social.
Para pemikir klasaik muslim tidak terjebak untuk mengotak-ngotakan berbagai macam ilmu tersebut seperti yang dilakukan oleh para pemikir saat ini. Ilmu-ilmu itu walaupun sepintas terlihat berbeda-beda dan bermacam-macam jenisnya, namun pada hakikatnya berasal dari sumber yang stu yaitu dari yang Maha mengetahui seluruh ilmu, yang Maha Besar, Allah swt. Ibn Sina(980-1037 M), sebagai contoh, selain terkenal sebagai ahli kedokteran, juga adalah ahli filsafat. Bahkan ia juga mendalami psikologi dan musik. Al-Ghazali (450H/1058M-505H/1111M), selain banyak membahas masalah-masalah fiqh (hukum), ilmu kalam (teologi), dan tasawuf, beliau juga banyak membahas filsafat, pendidikan,psikologi,ekonomi, dan pemerintahan. Ibn Khaidun (1332-404 M) selain banyak membahas masalah sejarah, juga banyak menyinggung masalah sosiologi, antorpologi, budaya, ekonomi, geografi, pemerintahan, pembangunan, peradaban, filsafat, epistimologi, psikologi, dan juga futurology.
Sumber :