Pengertian Tasawuf Secara Terminologi
Para ahli berbeda pendapat dalam merumuskan pengertian tasawuf. Berikut adalah pendapat mereka.
1. Ma’ruf Al-Karkhi
Tasawuf menenkankan hal-hal yang hakiki dan mengabaikan segala apa yang ada pada makhluk. Barangsiapa yang belum bersungguh-sungguh dengan kefakiran, berarti belum bersungguh-sungguh dalam bertasawuf.
2. Zakaria Al-Anshari
Tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.[7]
3. Ahmad Zaruq
Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki hati dan memfokuskannya hanya untuk Allah semata.[8]
4. Al-junaid
Tasawuf adalah membersihkan hati dari yang mengganggu perasaan, berjuang menanggalkan pengaruh insting, memadamkan kelemahan, menjahui seruan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, bergantung pada ilmu-ilmu hakikat, memakai barang yang penting danlebih kekal, menaburkan nasihat kepada semua manusia, memegang teguh janji dengan Allah dalam hal hakikat, serta mengikuti contoh Rasulullah dalam hal syariat.[9]
5. Abu Hasan asy-Syadzili
Tasawuf adalah melatih jiwa untuk tekun beribadah dan mengembalikannya kepada hukum-hukum ketuhanan.[10]
6. Ibnu Ujaibah
Tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui cara mencapai Allah, membersihkan batin dari semua akhlak tercela dan menghiasnya dengan beragam akhlak terpuji. Awal dari tasawuf adalah ilmu, tengahnya adalah amal dan akhirnya adalah karunia.[11]
7. Ibnu Khaldun
Tasawuf semacam ilmu syariat yang timbul kemudian di dalam agama. Asalnya adalah tekun beribadah, memutuskan pertalian terhadap segala sesuatu kecuali Allah, hanya menghadap-Nya, dan menolak perhiasan dunia. Selain itu, membenci perkara yang selalu memperdaya orang banyak, sekaligus menjahui kelezatan harta, dan kemegahannya.[12]
8. Sayyed Hussein Nasr
Tasawuf ialah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat mebebaskan manusia dari pengaruh kehidupan duniawi dan mendekatkannya kepada Allah sehingga jiwanya bersih serta memancarkan akhlak mulia. Tasawuf secara hakiki mengingatkan manusia siapa ia sebenarnya. Artinya, manusia dibangunkan dari mimpinya yang disebut dengan kehidupan sehari-hari dan jiwanya yang memiliki timbangan objektif itu bebas dari pembatasan penjara khayali ego.[13]
9. H.M. Amin Syukur
Tasawuf ialah sistem latihan dengan kesungguhan untuk membersihkan, mempertinggi, dan memperdalam aspek kerohanian dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah sehingga segala perhatian tertuju kepada-Nya.
10. Haji Khalifah
Tasawuf adalah ilmu yang tidak diketahui kecuali oleh orang yang mengetahui kebenaran. Dia tak akan dikenal oleh orang yang tidak mengalaminya, dan bagaimana mungkin orang buta bisa melihat cahaya?
11. Drs. Samsul Munir Amin, M.A.
Tasawuf ialah usaha melatih jiwa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, yang dapat membebaskan manusia dari pengaruh kehidupan duniawi untuk bertaqarrub kepada Tuhan sehingga jiwanya menjadi bersih, mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupannya, dan menemukan kebahagiaan spiritual.[14]
Dari beberapa definisi yang disebutkan oleh pakar tasawuf, ada satu asas yang disepakati, yaitu tasawuf ialah moralitas yang berasaskan Islam. Artinya, pada prinsipnya tasawuf bermakna moral dan semangat Islam, seluruh ajaran Islam dari berbagai aspeknya adalah prinsip moral.[15]