KONDISI UMAT ISLAM DI YAMAN DEWASA INI
Negara Yaman selatan adalah
Negara Yaman selatan adalah negara satu-satunya negara Arab yang terpengaruh paham Marxis. Namun, seiring bangkrutnya negara-negara komunis di duni, Yaman Selatan akhirnya sepakat dengan Yaman Utara untuk berdamai pada tahun 1990. Ali Abdullah Saleh menjadi ketua dewan Presiden Yaman dan tidak lama kemudian ia menjadi presiden secara mutlak.
Tahun 1994, konflik perang saudara menerpa Yaman, antara pemerintah dengan pengikut partai sosialis di wilayah selatan Yaman. Konflik ini dipicu oleh keiginan membentuk kembali Negara Yaman Selatan. Perang yang dikenal dengan sebutan “Perang Musim Panas 1994” ini pun berakhir setelah pemerintahan Yaman berhasil menguasai keadaan. Setelah Yaman bagian selatan reda, Yaman kembali digoyang pemberontakan di wilayah utara, di provinsi Sa’adah. Provinsi Sa’adah berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Pemberontakan ini dipimpin oleh kelompok Al-Houthi.
Kelompok Al-Houthi ini sebenarnya ada sejak tahun 1994, namun pada tahun 2004 mulai melakukan perlawanan total. Nama Al-Houthi dinisbatkan pada pemimpin mereka yang tewas dibunuh tentara Yaman, bernama Hussein Badreddin Al-Houthi pada tahun 2004. Awalnya kelopok ini menamakan diri “As-Shabab Al-Mukminin” kelempok oposisi yang menentang invasi Amerika Serikat (AS) di Iraq dan campur tangan Amerika Serikat (AS) di Yaman. Setelah pemimpin gerakan ini terbunuh, saudaranya yang bernama Abdul Malik Houthi menggantikan posisinya.
Perkembangan Al-Houthi mengalami kemajuan yang signifikan dalam melancarkan perjuangannya. Gerilyawan Al-Houthi mayoritas muslim Zaidiyah (salah satu aliran dalam Syiah), maka dianggap ancaman serius bagi Yaman dan Arab Saudi.
Konflik lainnya yang sedang berkembang saat ini di Yaman adalah perebutan pengaruh atas tambang minyak dan migas, daerah Hadramaut di Yaman saat ini ditemukan sumber migas yang cukup melimpah, sehingga negara Arab Saudi dan Amerika Serikat semakin tertarik pada Yaman. Munculnya kelompok al-Qaeda di Yaman semakin membawa permasalahan Yaman pada konflik yang tidak berujung penyelesaiannya, sebab tidak ada dicapai kesepakatan untuk penyelesaian damai, hal ini juga karena adanya campur tangan Arab Saudi dan Amerika Serikat yang mempengaruhi pemerintahan sah Yaman saat ini.
Serangan udara yang diluncurkan oleh Arab Saudi adalah kasus yang terjadi baru-baru ini di Yaman, pengeboman ini terjadi pada 7 april 2019 malam di daerah San’a, dikabarkan 11 warga sipil tewas trmasuk anak-anak, peristiwa ini melukai puluhan warga sipil dan merusak fasiitas pendidikan. (sindonews.com, 2019)
Pada saat terjadinya Arab Spring, Yaman juga turut serta berunjuk rasa dalam aksi ini pada 2011. Inti dari unjuk rasa ini adalah banyaknya pengangguran, perekonomian yang buruk. Konflik di Yaman inilai sangat kompleks, sebab terlalu bnyak perseteruan antar kelompok ditamah pula dengan campur tangan negara luar yang semakin memperumit situasi di Yaman hingga sat ini.