Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sosiologi lahir sejak manusia mulai bertanya tentang masyarakat, terutama tentang perubahannya. Ratusan tahun sebelum Masehi, pertanyaan tentang perubahan masyarakat sudah muncul.

Namun, sosiologi dalam pengertian sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir belasan abad kemudian. Berikut ini kronologi sejarah perkembangan ilmu sosiologi.

Perkembangan Sosiologi pada abad XIX

Perkembangan ilmu sosiologi di Prancis berawal dari hasil krya pemikiran Claude Saint Simont, Auguste Comte, dan Emile Durkheim. Saint Simon adalah guru Auguste Comte. Saint Simon adalah pemikir positivis yang mendahului Auguste Comte.

Saint Simon menegaskan bahwa studi fenomena sosial harus didasarkan pada teknik ilmiah seperti halnya yang digunakan untuk mempelajari sains. Banyak karya Saint Simon yang dikembangkan oleh Auguste Comte. Auguste Comte lebih mampu mengembangkan karya Saint Simon lebih sitematis.

Auguste Comte adalah orang pertama menggunakan istilah sosiologi. Karena itu, ia disebut sebagai Bapak Sosiologi. Istilah sosiologi diambil dari dua kata, yaitu socius dan logos. Socius berasal dari bahasa Latin yang berarti kawan.

Logos berasal dari bahasa Yunani yang berarti kata atau berbicara. Dapat disimpulkan sosiologi berarti ilmu yang membicarakan tentang masyarakat.

Awalnya Auguste Comte menyebut sosiologi dengan fisika sosial. Nama fisika sosial menunjukkan bahwa Auguste Comte menyejajarkan sosiologi dengan hard science.

Titik konsentrasi fisika sosial lebih difokuskan untuk mempelajari statiska sosial dan dinamika sosial.
Emile Durkheim dikenal sebagai penganut sitem liberalis. Buku karya Emile Durkheim yang terkenal adalah The Rules of Sociological Method.

Emile Durkheim tidak menyukai kekacauan sosial (chaos). Buku karya Emile Durkheim terinspirasi dari adanya kekacauan yang ditimbulkan proses perubahan sosial.

Kondisi yang mengakibatkan terjadinya Revolusi Prancis pada saat itu adalah pemogokan buruh, kekacauan kelas sosial, perpecahan Negara dan gereja serta kebangkitan politik antisemitisme.

Antisemitisme adalah konflik yang muncul akibat tindakan penganiayaan. Penganiayaan tersebut dilakukan terhadap agama, etnik, dan kelompok ras. Durkheim berpendapat bahwa kekacauan sosial dapat dikurangi melalui reformasi sosial.

Perkembangan Sosiologi Abad XX

Perkembangan sosiologi semakin variatif. Apabila tokoh terdahulu dikenal sebagai tokoh teori sosiologi klasik. Memasuki abad XX Anthony Giddens mulai mengembangkan teoti sosiologi kotemporer.

Ia menjelaskan bahwa modernisasi akan menghancurkan berbagai pihak yang menentang adanya kondisi tersebut. Fokus teori Anthony Giddens adalah strukturisasi dan agen. Mekanisme modern memilii kekuasaan yang lebih besar jika dibandingkan agen yang menjalankan modernisasi tersebut.

Perkembangan Sosiologi pada Saat Ini

Perkembangan ilmu sosiologi secara signifikan terlihat mulai tahun 2000 hingga saat ini. Hal tersebut terbukti dengan adanya kajian ilmu sosiologi industri, sosiologi kesehatan, sosiologi hukum, sosiologi perdesaan, sosiologi perkotaan, sosiologi keluarga, sosiologi pendidikan, sosiologi politik, sosiologi agama, sosiologi militer, patologi sosial, perubahan sosial, dan sosiologi budaya.


Sumber: http://groupspaces.com/Education30/pages/seva-mobil-bekas