Cara Membuat Pakan Ayam Petelur Secara Mandiri

Cara Membuat Pakan Ayam Petelur Secara Mandiri

Kali ini saya akan memberikan informasi mengenai cara membuat pakan untuk ayam petelur. Seperti yang kita ketahui bahwa dasar formulasi ransum yang diterapkan di Indonesia adalah Corn-Soya yang artinya porsi terbesar dalam suatu formula pakan itu terdiri dari jagung dan bungkil kedelai. Agar ayam dapat berproduksi dengan baik ada tiga hal yang harus kita perhatikan yaitu bibit, management & pakan. Tanpa mengenyampingkan factor bibit & management, pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi suatu usaha peternakan, biaya untuk pakan bisa mencapai 70%.

Pada kesempatan ini saya akan memberikan gambaran bagaimana membuat pakan untuk ayam petelur dengan protein kasar min 17%, Kalsium min 3.8% & Phospor 0.65% dengan setting konsumsi pakan 100 gram/ekor/hari. Setidaknya anda harus menyiapkan 8 bahan pakan untuk menyusun pakan untuk ayam petelur ini antara lain Jagung, Dedak Padi, Bungkil Kedelai, Kapur/Lime stone granular, DCP (Dicalcium Phospat), Garam, Vitamin premix & Mineral Premik. Kurang lebih berikut gambaran formulanya :

Tabel 1. Formula Dasar Pakan Ayam Petelur

Bahan Pakan % Penggunaan
Jagung 50
Dedak Padi 10
Bungkil Kedelai 28
Kapur/LSG 9
DCP 2.5
Garam 0.3
vitamin premix* 0.1
mineral premix* 0.1
Total 100

Note * : untuk vitamin premix & mineral premix dosisnya bisa anda sesuaikan dengan rekomendasi dosis dari merk premix yang anda gunakan.

Selain bahan-bahan diatas, jika anda mempunyai bahan-bahan pakan lain seperti bungkil kelapa, bungkil inti sawit, Minyak sawit (CPO), Tepung Ikan, MBM (Tepung daging & tulang), Tepung tulang, CGM, Rape Seed Meal (RSM), dll. Untuk mengoptimalkan hasil produksi kita bisa menggunakan beberapa imbuhan pakan (Feed Additive) seperti Enzim Phytase, Enzim NSP, Antioksidan, Anti Jamur, Toxin Binder, mineral organic, asam organic, prebiotik, probiotik, Antibiotik, Asam amino synthetis, Choline Choride, dll.

Tabel 2. Panduan Substitusi Material

Bahan Pakan % Penggunaan Keterangan
CPO 1 dapat menggantikan 2% Jagung atau 3% Dedak Padi
Bungkil Kelapa 1 dapat menggantikan 0.5% Bungkil kedelai
CGM 1 dapat menggantikan 1.25% bungkil kedelai
tepung ikan 1 dapat menggantikan 1% Bungkil kedelai
MBM 1 dapat menggantikan 1% Bungkil kedelai
Pollard 1 dapat menggantikan 0.75% Dedak Padi atau 0.5% jagung
RSM 1 dapat menggantikan 0.75% Bungkil kedelai
PKM (inti sawit) 1 dapat menggantikan 0.25% Bungkil kedelai

*Jika anda menggunakan MBM atau Tepung Ikan perlu diingat bahwa MBM atau Tepung Ikan juga mengandung phosphor maka jumlah DCP dalam pakan bisa dikurangi. Penggunaan 1% tepung ikan atau MBM bisa menggantikan 0.25% penggunaan DCP.

Cara menggunakan table 2, seperti berikut :

– Jika anda memiliki bungkil kelapa lalu ingin menambahkan 2% kedalam campuran pakan anda, maka dari jumlah bungkil kedelai dari table 1 anda kurangi sebanyak 1%, (Awal 28% menjadi 27%).
– Jika anda ingin menambahkan Minyak Sawit/CPO sebanyak 0.5% anda bisa mengurangi jumlah jagung sebesar 1% atau Dedak Padi sebesar 0.75%.

Untuk mendapatkan hasil terbaik setidaknya juga bisa menambahkan 0.25% L-Lysine, 0.25% DL-Methionine, 0.1% Choline Chloride. Untuk feed additive lainnya seperti toxin binder, enzim, mineral organic, dll disarankan untuk mengikuti dosis rekomendasi dari produk tersebut. Anda juga bisa menambahkan live yeast yang anda bisa buat sendiri di rumah. Caranya anda cukup mencampurkan 50 ml EM4 dengan 5 liter air lalu anda tambahkan gula sebanyak 50-100 gram, aduk rata lalu diamkan selama satu malam. Anda bisa tambahkan campuran EM4 tersebut dengan dosis 0.5% (jika membuat 100 kg pakan anda cukup tambahkan 0.5 liter larutan EM4). Anda juga bisa menambahkan jamu untuk ternak untuk meningkatkan performa ternak, untuk bahan & cara pembuatan jamu anda bisa lihat di postingan saya sebelumnya.


sumber : https://duniapeternakan.com/