Kesalahan penalaran dalam suatu penulisan
Kesalahan penalaran dapat terjadi di dalam suatu penulisan karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan, penarikan suatu gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi. Sehingga sebuah penulisan yang tidak bernalar dapat memusingkan para pembacanya dalam memahami pokok pikiran yang di tuangkan kedalam karangan tersebut.
Salah nalar ada dua macam:
1) Salah nalar induktif, berupa :
- kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
- kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
- kesalahan analogi.
2) Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
- kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi,
- kesalahan karena adanya term keempat,
- kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi, dan
- kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Contoh :
- Setiap orang pasti mendabakan keluarga bahagia dan sejahtera. Dalam kehidupannya, orang tua harus menerapkan disiplin dalam keluarga. Di sinilah peran pendidikan awal dalam keluarga. Orang tua sebagai pola anutan. Di harapkan orang tua mampu menyiapkan anak yang ber akhlak. Anak sebagai generasi penerus, harus dapat bertanggung jawab dan sadar akan nilai dan norma dalam makna menghayati hak dan kewajiban hidupnya.
Paragraph di atas merupakan contoh paragraph yang kurang baik di dalam suatu penulisan, karena terdapat penalaran yang tidak runtut dan kalimat-kalimat yang tersusun tidaklah padu. Akibatnya, akan menciptakan generalisasi yang terlalu luas dan kesimpulan-kesimpulan yang terlalu luas juga yang menyebabkan pembaca kebingungan dalam memahami apa yang sebenarnya akan di kemukakan dalam paragraph. Oleh karena itu di perlukanlah penalaran yang di letakan diawal maupun di akhir paragraph sebagai pokok pikiran utama agar tidak terjadi kesalahan penalaran di dalam suatu penulisan.