Ciri-Ciri Pendekatan Integratif
Ciri-ciri pendekatan integrative dalam (Zuchdi, 1997) itu antara lain:
- berpusat pada siswa,
- memberikan pengalaman langsung pada anak,
- pemisahan antarbidang studi tidak begitu jelas,
- menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu proses pembelajaran,
- bersifat luwes, dan
- hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
II.5 Hubungan Pendekatan Integratif dengan Pembelajaran Bahasa
Dalam bentuk wacana semua pembelajaran bahasa dalam bentuk struktural itu dipadukan sehingga tampak lebih menarik. Pembelajar Bahasa harus menguasai keempat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Dalam pembelajaran Bahasa, minimal dua keterampilan dari empat keterampilan itu harus dipadukan dalam satu kegiatan berturutan. Berbahasa selalu terpaut dengan tema tertentu, ada “sesuatu” yang dibicarakan dalam berbahasa. Di sekolah “sesuatu” itu bisa tercakup dalam bidang studi Matematika, IPA, IPS, dan sebagainya. Proses pembelajaran terpadu menghendaki antara materi sastra dan Bahasa memiliki kedudukan sejajar. Keduanya saling menunjang dan berhubungan secara simbiosis mutualistis. Yang penting, pengajaran sastra menghendaki situasi pengajaran yang kreatif. Pendekatan delivery system, yang menghendaki sekolah sebagai agen menghafal, sebaiknya diubah menjadi agen mencipta, mencerna, menghayati seluruh persoalan hidup dan berusaha memecahkannya. Itulah sebabnya, diperlukan pengajar yang benar-benar konstruktivistik. Pengajar semacam ini akan mampu memadukan aspek Bahasa dan sastra secara arif. Melihat contoh tersebut dapat kita ketahui bahwa pendekatan integratif itu memiliki hubungan dengan pembelajaran bahasa.
sumber :