FSGI Ingatkan Mendikbud Baru Tingkatkan Kualitas Guru
Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengapresiasi upaya Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang berencana membuat perubahan sistem belajar berbasis aplikasi. Namun, FSGI mengingatkan bahwa permasalahan pendidikan di Indonesia bukan semata-mata mengenai metodologi, tetapi sarana dan prasarana juga peningkatan kualitas guru.
Wakil Sekjen FSGI Fahriza Martha mengatakan, sistem pendidikan Indonesia selalu terjebak metodologi atau metode pembelajaran. Hal ini yang selalu bisa berubah setiap pergantian kepemimpinan di kementerian.
“Aplikasi ini kan bagian dari metodologi pembelajaran ya, menggunakan teknologi
supaya lebih baik. Padahal kalau bicara pendidikan kan tidak hanya terkait metodologi, tapi juga kualitas guru, kurikulum, sarana dan prasarana,” ujar Fahriza, Sabtu (2/11).
Dalam penggunan teknologi, kata Fahriza, penting diingat bahwa di sebagian besar wilayah di Indonesia
masih banyak yang belum memiliki listrik, jaringan telepon, hingga internet, sehingga sistem pembelajaran berbasis aplikasi itu tidak mungkin bisa diterapkan di seluruh wilayah. Disparitas yang besar antara masing-masing daerah dalam sarana dan prasarana pendidikan harus diatasi terlebih dahulu.
“Jumlah guru di daerah juga masih kurang,” imbuhnya.
Hal yang lebih penting lagi yang dinilai FSGI yakni peningkatan kualitas guru. Saat ini masih banyak guru yang bahkan belum pernah mendapatkan pelatihan selama bertahun-tahun.
Dibandingkan dengan negara tetangga, Singapura setiap tahunnya meningkatkan kualitas guru dengan mengadakan pelatihan hingga 100 jam. Sedangkan di Indonesia hal tersebut masih jarang didapatkan oleh para guru, khususnya di daerah-daerah pelosok.
Sumber :