Pemeliharaan Pada Buang Mangga

Pemeliharaan Pada Buang Mangga

Pemeliharaan Pada Buang Mangga

Pemeliharaan yang dilakukan terhadap mangga tabulampot bertujuan untuk menjaga kesehatan tanaman dan ke-indahan bentuknya. Pemeliharaan harus dilaksanakan semenjak bibit mangga ditanam , karena acara ini sangat besar lengan berkuasa terhadap proses pembungaan dan pem-buahan. Pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap tabu-lampot mangga meliputi penyiraman , pemupukan , dan pemangkasan.

a. Penyiraman dan Penggemburan

Mangga termasuk tanaman buah yang memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya. Penyiraman mangga tabulampot harus dilakukan secara tepat dan teratur. Kekurangan air dapat menimbulkan tanaman mangga sulit bernapas jawaban tertutupnya stomata atau verbal daun. Tanaman akan menjadi layu , bahkan mati bila mengalami kekurangan air yang berlangsung lama. Penyiraman yang berlebihan juga tidak disarankan , karena dapat mengganggu pertumbuhan akar tanaman mangga. Akar akan mudah membusuk jawaban serangan cendawan karena media tanam terlalu lembap.

Penyiraman dimaksudkan untuk merangsang pembentukan bunga dan buah serta menjaga perkembangan buah. Tanaman mangga membutuhkan air yang cukup pada dikala awal penanaman serta pembentukan bunga dan buah. Pada awal penanaman , penyiraman dilakukan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman—seperti perkembangan akar dan pertumbuhan tunas baru. Penyiraman juga ber-fungsi untuk menjaga kesehatan dan kesuburan tanaman.

Air yang digunakan untuk menyiram mangga dalam pot sebaiknya menggunakan air sumur atau yang berasal dari mata air. Penyiraman dilakukan hingga media tanam berair dan lembap. Jangan menyiram mangga tabulampot secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan tanaman sulit berbuah , karena penyiraman yang berlebihan hanya memacu pertumbuhan vegetatif.
Jika media terlalu berair , bunga yang muncul pun biasanya akan mudah rontok. Penyiraman harus dihentikan bila air siraman sudah meluber dari pot. Tanaman mangga yang masih muda atau yang sedang mengeluarkan buah , dapat disiram dua kali sehari , pagi dan sore hari. Alat yang digunakan untuk menyiram berupa sprayer , gembor , atau pipa karet.

Penggunaan sprayer pada tanaman mangga tabulampot akan memudahkan penyiraman karena tidak merusak media tanam dan episode tanaman lainnya. Alat ini mengeluarkan air siraman secara merata. Pipa dengan sistem drip irrigation dapat dilakukan untuk mempermudah penyiraman , terutama kalau tanaman yang akan disiram jumlahnya terlalu banyak.
Media tanam dalam pot biasanya menjadi padat setelah penyiraman. Hal ini dapat menghambat peresapan air dan sirkulasi udara. Media tanam perlu digemburkan untuk menghindari hal tersebut. Penggemburan dapat dilakukan sebulan sekali. Penggemburan dibutuhkan dapat kembali memperlancar peresapan air dan sirkulasi udara.

b. Pemupukan

Tanaman mangga yang ditanam dalam pot juga mem-butuhkan asupan unsur hara yang sama dengan tanaman mangga yang ditanam di kebun. Areal serapan akar mangga tabulampot hanya sebatas media tanam. Karena itu , pemupukan yang baik dengan dosis yang tepat harus dilakukan secara teratur. Masa pembungaan tanaman mangga dalam pot dapat diatur (berbuah di luar musim. Syaratnya , pemupukan harus dilakukan secara teratur , baik dari jenis , dosis , dan waktu pemberian. Jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman berbeda-beda , sehingga sulit untuk ditentukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor , di antaranya komposisi media tanam , varietas tanaman , wadah yang digunakan , kondisi tanaman dan lingkungan tumbuh , cara pemupukan , tujuan pemupukan , dan ukuran buah.

Pemupukan yang tidak sesuai dosis dapat menimbulkan pertumbuhan tanaman terganggu , bahkan mengalami keracunan. Pemupukan tanaman mangga dalam pot dapat dilakukan melalui akar lewat media tanam atau melalui daun. Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik dan pupuk anorganik.

1. Pupuk Organik

Pupuk organik diberikan sebagai pupuk dasar sebelum penanaman yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah media tanam. Pupuk organik yang diberikan dapat berupa kompos atau pupuk kandang. Gunakan pupuk organik yang telah matang supaya akar tidak terbakar jawaban kenaikan suhu media tanam. Pupuk organik yang telah matang memiliki suhu yang rendah , tidak berbau , dan remah. Pemberian pupuk organik untuk tanaman muda dapat dilakukan setiap enam bulan sekali hingga tanaman berumur dua tahun. Hal ini disebabkan pada rentang waktu tersebut unsur hara tanaman sering habis tercuci air atau terserap oleh tanaman. Selanjutnya , pupuk sangkar cukup diberikan satu tahun sekali. Pupuk organik diberikan dengan cara ditaburkan di atas permukaan media tanam atau dengan mencampurkannya dengan air hingga menjadi bubur dengan kepekatan 50%.

Bubur pupuk ini kemudian disiramkan secara merata ke seluruh permukaan media tanam. Komposisi yang digunakan untuk membuat bubur pupuk yaitu 20 liter air untuk 10 kg pupuk kandang. Pupuk organik (pupuk kandang) selain berfungsi menyuplai unsur hara bagi tanaman , juga dapat menstabilkan pH media tanam , memelihara sifat fisik tanah , menggemburkan tanah , dan menjaga supaya struktur tanah tetap remah.

Baca Juga: https://berkebun.co.id/cara-mengawinkan-ikan-cupang/

2. Pupuk Anorganik

Pemberian pupuk anorganik bertujuan untuk mencukupi suplai unsur hara bagi tanaman. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk tunggal , ibarat urea , TSP , dan KCl atau pupuk majemuk ibarat NPK. Pupuk anorganik harus diberikan sesuai jenisnya , tergantung kebutuhan tanaman. Urea atau ZA digunakan sebagai sumber nitrogen , TSP sebagai sumber fosfor (P) , sedangkan KCl sebagai sumber kalium. Pertumbuhan vegetatif dapat dirangsang dengan pertolongan pupuk urea dengan unsur N yang tinggi , sedangkan untuk merangsang pertumbuhan generatif dapat diberikan pupuk TSP dengan unsur P yang tinggi. Unsur hara P sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan generatif untuk pembentukan bunga dan buah.

Urea , KCl , dan pupuk majemuk NPK diberikan sebelum atau sesudah tanam , sedangkan pupuk TSP diberikan setelah penanaman. Selanjutnya , pupuk anorganik dapat diberikan satu bulan sekali selama enam bulan. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk secara merata di atas media tanam dengan dosis satu sendok makan per pohon. Agar pupuk tercampur merata , media tanam digemburkan menggunakan garu. Pemupukan juga dapat dilakukan bersamaan dengan penyiraman dengan mencampurkan pupuk ke dalam air penyiraman.

c. Pemangkasan

Pemangkasan untuk tanaman mangga dalam pot bertujuan untuk memudahkan perawatan , dengan mengatur percabangan dan membentuk tajuk yang serasi dengan pot. Bertanam mangga dalam pot tidak hanya untuk tujuan estetika. Pemangkasan juga bertujuan merangsang pembentukan buah. Berbeda dengan pemangkasan untuk mangga yang ditanam di kebun , pemangkasan untuk mangga tabulampot dilakukan hanya dengan membuang cabang dan ranting yang rusak dan tidak sehat.