Universitas Narotama Kukuhkan Atlet Basket dan Panahan
Di antara keceriaan prosesi Wisuda Sarjana ke-47 dan Magister ke-35 Universitas Narotama
, Sabtu (6/4/2019), ada dua sosok yang menarik perhatian. Mereka adalah Dellie Threesyadinda, atlet panahan nasional, dan Jan Misael Panagan, pemain CLS Knights. Dellie meraih gelar Sarjana Hukum dalam prosesi wisuda kali ini, sedangkan Misael meraih gelar Magister Manajemen.
Menempuh bangku perkuliahan sebagai atlet bukanlah hal yang mudah. Dellie mengatakan banyak sekali perjuangan yang ia lakukan, salah satunya adalah harus rela menempuh perkuliahan dengan waktu yang lebih lama.
“Sebagai atlet pasti waktunya tersita untuk latihan. Tapi beruntungnya kuliah di UNNAR
adalah kampus ini benar-benar memfasilitasi dan membantu kami. Benar-benar ada solusi nyata dan bukan sekadar materi promosi,” katanya.
Wanita asal Surabaya itu mengatakan dukungan dan solusi dari kampus sangat memperlancar proses kuliahnya. Dari yang awalnya mengambil kelas reguler, Dellie diarahkan untuk mengikuti perkuliahan online dengan E-Lina (Electronic Learning Narotama).
“Semua elemen di UNNAR sangat membantu para atlet untuk menempuh perkuliahan. Jadi keduanya bisa saya jalani dengan imbang. Kuliah berjalan lancar, tapi saya juga bisa berprestasi dan terus fokus di panahan,” ujarnya.
Putri pemanah nasional, Lilies Handayani, itu mengaku tidak akan berhenti belajar. Karena prestasinya
, Dellie juga menerima beasiswa S2 dari Universitas Narotama. Namun ternyata wanita kelahiran 12 Mei itu memiliki mimpi yang lain.
“Saya ingin melanjutkan kuliah di Eropa dan mengambil bidang Sports Law. Karena di Indonesia belum ada praktisi hukum yang fokus menangani bidang Sports Law. Padahal sebagai atlet kami harus berhadapan dengan kontrak-kontrak tapi belum ada praktisi hukum yang fokus menangani bidang Sports Law. Jadi mungkin nanti setelah S2 di UNNAR, saya akan melanjutkan ke Eropa,” ungkap Dellie.
Setali tiga uang, Jan Misael Panagan juga merasa sangat terbantu dengan jadwal perkuliahan di Universitas Narotama yang fleksibel. Di luar itu, dukungan dari klub tempatnya bernaung, CLS Knights, juga membantunya menyelesaikan pendidikan Magister yang ia tempuh.
“Memang tantangannya adalah dalam hal membagi waktu antara kuliah, pertandingan, dan istirahat. Apalagi saya sempat cedera tahun lalu. Tapi klub dan kampus sangat mendukung saya untuk tetap menjalani keduanya dengan selaras,” katanya.
Peraih 2 medali emas PON itu sengaja memilih Magister Manajemen karena menurutnya gelar Magister Manajemen akan mendukungnya mengikuti perkembangan zaman.
Sumber :